"Tidak, namanya lockdown tidak ada aktivitas apapun di pemerintah kota," jelas dia, Sabtu (14/3/2020).
"Sampai saat ini kita pelayanan seperti biasa, mall silahkan buka, namun tetap ada antisipasi di depan pintu harus ada alat pencuci tangan, ada hand sanitizer, dan sebagainya," imbuhnya membeberkan.
Rudy menuturkan status kejadian luar biasa ditetapkan supaya proses penyebaran virus bernama ilmiah Covid-19 itu.
"Status kejadian luar biasa ini mohon dimaknai yang positif, dengan status ini, proses penyebaran virus itu sendiri bisa diketahui lebih mudah," tutur dia.
"Sehingga, menetapkan Solo kejadian luar biasa supaya masyarakat waspada, melakukan pencegahan, mengantisipasi sejak dini, sehingga virus corona tidak menyebar kemana-mana," tambahnya.
KLB Corona
Pasca-penetapan Solo KLB virus corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta pun meliburkan sekolah mulai dari jenjang SD, SMP/sederajat untuk mencegah penyebaaran virus corona.
"Sekolah SD dan SMP/sederajat kita liburkan," kata Rudi.
Selain itu, penyelenggaraan Car Free Day setiap Minggu pagi diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kemudian, dikutip dari Antara, kegiatan olahraga di Stadion Mahanan dan Sriwedari ditutup, sedangkan destinasi dan transportasi pariwisata untuk sementara juga ditutup.
(Tribunnews.com/Chrysnha)(TribunSolo.com/Kompas.com)