Dimana sang pemimpin gereja ini bersimpuh di depan awak pers karena tidak mengetahui perjalanan rohani mereka mengundang wabah corona yang besar.
Lantaran sekitar 60 persen atau 5.000 kasus adalah sumbangan dari gereja ini.
"Kami belum melihat hal yang sama di bagian lain Korea," kata Spesialis Penyakit Menular di Seoul National University, Oh Myoung-Don.
Dia merujuk pada hasil pengetesan Korea Selatan yang belum sampai ke bagian lain negara itu.
Pekan lalu pemerintah kembali melaporkan 129 kasus corona baru.
Sebagian besar berasal dari Seoul Call Center.
"Ini bisa jadi tanda-tanda penyebaran dalam komunitas," kata Kim.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)