Sehingga, kata Ade, Stadion Pakansari akan sulit dijadikan lokasi rapid test secara massal.
Terlebih, kebijakan itu juga terlalu berisiko tinggi bagi warga Kabupaten Bogor yang jumlahnya mencapai 5,9 juta penduduk.
Pendapat itu ia katakan menyusul rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menggelar tes massal Covid-19 pada 24 atau 25 Maret 2020 di tiga stadion di Jawa Barat.
Ketiga stadion tersebut di antaranya adalah Stadion Patriot Candrabhaga untuk warga Kota/Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, lalu Stadion Pakansari untuk warga Kota/Kabupaten Bogor dan Kota Depok, serta terakhir Stadion Jalak Harupat untuk warga di luar Bogor - Depok - Bekasi.
Baca: Viral Video Penggerebekan Suami Jual Istri dengan Layanan Foursome di Hotel
Baca: Fakta Baru Kasus Foto Syur Model di Surabaya: Fotografer Bikin Event Gemez 18+, Daftar 700 Ribu
Baca: Obat Avigan & Chloroquine Efektif Hadapi Corona? Ini Faktanya
Baca: Kisah Balita di Yogya Sembuh dari Virus Corona: Bunda Ceritakan Pengalaman Selama di Ruang Isolasi
"Bukan ditolak ya (RK), tetapi setelah kita kaji rasanya saya juga enggak rela gitu ya, Stadion Pakansari jadi lalu lalang (ODP dan PDP) karena kan buat warga kita rawan. Sehingga kemarin kami berkeputusan, ya sudah kita masing-masing saja dites di wilayahnya, tidak perlu bersatu dalam satu wilayah (Depok)," bebernya.
Ade menyebut bahwa ia menawarkan konsep lain, yaitu gugus tugas untuk melacak dan mendatangi keberadaan ODP dan lingkar dalam positif sehingga pada saat tes benar-benar tepat sasaran.
"Enggak mau (Pakansari), kita punya konsep lain lah, jadi konsep yang kita terapkan ini karena kita yang paham kondisi Kabupaten Bogor," tegasnya.
"PDP itu kan yang sudah dirawat kalau ODP bisa kita cari dilacak, jadi modelnya menjemput bola untuk yang prioritas ya. Terus termasuk tenaga kesehatan juga kan ditempatnya masing-masing," sambung Ade menjelaskan. (Kontributor Kompas.com Kabupaten Bogor/Afdhalul Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Bogor Tak Rela Stadion Pakansari Jadi Lokasi Tes Massal Covid-19 dan Tawarkan Solusi Lain"