Namun suaminya tetap ketakutan dan meminta untuk menolak para perawat berada di lingkungan kost.
"Yang mengkhawatirkan bapak, bapak sudah saya kasih tau bahwa penularan covid-19 seperti ini. Tapi bapak bilang 'aku takut bu, keluarganya saja takut apalagi aku' jadi memang bapak yang ketakutan sekali."
"Saya bertengkar dengan bapak. Saya tahu karena tenaga kesehatan, cara agar tidak tertular bapak sudah diberitahu tapi karena ketakutannya," imbuhnya.
Jangan Semena-mena
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan kejadian terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno akan dibawa ke ranah hukum oleh pihak rumah sakit.
"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," papar Rudy ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).
Dikutip dari TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.
Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.
Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.
"Kalau mereka pulang itu ya berarti sehat, kenapa harus diusir apapun alasannya," tegas Rudy.
Orang nomor satu di Kota Solo itu ingin masyarakat tidak semena-mena dengan keberadaan tenaga kesehatan.
Mereka lanjut dia itu juga merawat pasien tidak memandang dari mana pasien ini berasal.
Termasuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Solo.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)