"Gejala klinis beramacam-macam, tergantung organ apa yang terserang, tapi dipastikan ada gejala penyakit Kawasaki," kata Daskalakis.
"Namun spektrum penuh dari penyakitnya belum diketahui," sambungnya.
Namun, yang jelas, seluruh 15 pasien mengalami gejala demam.
Mereka juga memiliki ruam, mengalami sakit perut, muntah, hingga diare.
Kurang dari setengahnya mengalami gangguan pernapasan yang mana biasanya menjadi gejala khas corona.
Departemen kesehatan kota mendeskripsikan penyakit misterius ini sebagai 'sindrom inflamasi multisistem yang berpotensi terkait dengan Covid-19'.
Baca: Gubernur Tokyo Jepang Perkirakan Pertempuran dengan Corona akan Mengakibatkan Perang Jangka Panjang
Baca: Lebih dari 1.000 Kru Kapal Induk Charles de Gaulle Prancis Pulih dari Virus Corona
Apa itu penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki, juga dikenal sebagai sindrom Kawasaki, adalah penyakit masa kanak-kanak langka yang menyebabkan dinding pembuluh darah di tubuh menjadi meradang.
Penyakit Kawasaki juga dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening mukokutan.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, kondisi tersebut memengaruhi anak-anak di bawah usia 5 tahun, meskipun dapat memengaruhi anak-anak dari segala usia.
Gejalanya penyakit Kawasaki meliputi suhu tinggi yang berlangsung selama lima hari atau lebih.
Selain itu, penderita juga mengalami ruam, bengkak pada kelenjar leher, bibir pecah-pecah dan kering, jari tangan atau kaki memerah serta mata merah, menurut penyedia layanan kesehatan.
Gejala penyakit tersebut akan membaik jika dirawat secara intensif.
NHS juga menambahkan bahwa penyakit Kawasaki ini tidak menular.
"Untungnya penyakit seperti Kawasaki sangat jarang, saat ini adalah komplikasi serius pada anak-anak yang terkait dengan Covid-19," ujar Profesor Simon Kenny kepada CNN.
"Tetapi penting untuk meningkatkan kewaspadaan para dokter akan adanya potensi yang muncul sehingga mereka dapat melakukan penanganan yang tepat kepada anak-anak."
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Tiara Shelavie)