Apalagi mulai beberapa waktu lalu, PSBB telah diberlakukan teguran dan tindakan bagi siapapun yang melanggar.
Irvan memastikan pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi di ratusan tempat usaha agar dapat mengindahkan aturan PSBB dengan disiplin.
Sebab, diterapkannya PSBB ini guna memutus rantai penyebaran virus corona atau covid-19.
Tak hanya warung dan pertokoan yang kerap dipantau personil Pemkot.
Tenant di mal dan pusat perbelanjaan juga dipelototi oleh petugas.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati memastikan, pihaknya tetap melakukan pemantauan di lapangan.
Selain itu koordinasi dengan para pengusaha juga tetap dilakukan demi suksesnya tujuan PSBB.
"Jadi kesadaran itulah yang kami tanamkan pada para pemilik, pengelola mall maupun pengusaha di bidang ritel," ungkapnya.
Baca: FAKTA Penangkapan YouTuber Ferdian Paleka: Bersama Ayah dan Pelaku Lain, Diledek Bebas tapi Bohong
2. Kajian Epidemiologi Menyebut Hasil PSBB Belum Menggembirakan
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS, Kamis (7/5/2020) menyebut, belum ada hasil menggembirakan dari kajian epidemiologi yang dilihat dari tren penambahan kasus konfirmasi positif virus Corona atau Covid-19, kasus PDP maupun kasus ODP di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Saat ini Kota Surabaya masih menjadi daerah terbesar kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur.
Per Kamis (7/5/2020) siang ini, total ada 586 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya. Dengan penambahan di hari kemarin sebanyak 17 kasus.
Kemudian Kabupaten Sidoarjo menjadi daerah kedua dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak. Di mana saat ini jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di daerah tersebut ada sebanyak 140 kasus.
Penambahan hari kemarin untuk kasus positif covid di Sidoarjo ada 11 kasus.