“Tidak ada gejala dan tidak ada tanda. Sehingga dimakamkan seperti biasa. Dan sempat digelar tahlilan di rumahnya,” ujar Syaf.
Setelah itu, ada satu warga lain juga meninggal dunia. Disebutnya, warga ini juga tidak ada gejala dan tidak ada keluhan apa-apa. Sehingga dimakamkan seperti biasa.
Kemudian ada sejumlah warga lain yang juga terpapar dan dinyatakan positif covid-19.
Kampung RW 12 itu sudah seperti lockdown sejak Senin (18/5/2020).
Semua jalur di sana ditutup dan dijaga petugas. Termasuk RW 13 dan RW 14.
Jalur dari berbagai arah menuju kampong-kampung itu ditutup total.
“Iya seperti lockdown gitu, karena ada sejumlah warga yang positif corona,” kata Mujiono, Ketua RW 12.
Tentang kebutuhan warga, sejauh ini dicukupi oleh pemerintah.
Setiap waktunya makan sahur dan buka puasa, mereka dikirimi makanan.
“Selain itu juga ada bantuan sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk warga,” lanjut dia.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji bersama puluhan personilnya tampak ikut melakukan penjagaan di sana.
Semua kendaraan yang melintas diperiksa. Warga setempat dilarang keluar atau masuk.
“Ada sekitar 158 keluarga di sini melakukan isolasi mandiri.
Ini setelah ada 15 orang dinyatakan positif dan 16 PDP.
Isolasi mandiri dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19.
Selama proses karantina, semua kebutuhan warga dicukupi,” kata Sumardji. (M Taufik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Soal Warga Buka Plastik Jenazah Pasien Covid-19 di Sidoarjo, ini Penjelasan Kadinkes