Jika sampai ada murid yang sakit, maka harus segera diperiksa dan dipulangkan atau dibawa ke rumah sakit.
"Kita harus cepat mengujinya, mendiagnosis, dan mengisolasi, lalu melacak kontak," kata Altmann.
"Pelacakan ini lebih mudah dilakukan jika murid yang sakit berada di kelas yang hanya sedikit muridnya," sambungnya.
Pakar kesehatan jiwa anak, Geoffrey Canada, mengkhawatirkan akan adanya klaster baru setelah sekolah-sekolah dibuka.
Baca: Kunjungi Pabrik Ford di Michigan, Trump Menolak Pakai Masker
Canada menyebut nantinya akan ada epidemi berupa krisis kesehatan jiwa pada anak-anak.
"Kita akan menghadapi epidemi pada anak-anak di negara ini (AS)," kata Canada.
"Kasihan anak-anak, mereka tahu orang yang meninggal, mereka tahu orang yang sakit."
"Udara yang mereka hirup, orang yang lewat di depanmu di jalan, tiba-tiba mereka bahaya untukmu," ucapnya.
Canada memprediksi akan ada banyak siswa yang mengalami trauma.
Sehingga pihak sekolah juga harus bersiap pada kesehatan jiwa anak didiknya.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)