News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Donald Trump Sebut Virus Corona Berasal dari 'Laboratorium Wuhan' Bisa Terbantahkan

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian baru dari pemeritah AS menimbulkan keraguan pada klaim virus tersebut berasal dari laboratorium Wuhan, China.

Pasalnya, sebuah gen yang membantu penyebaran virus corona pada manusia, nampaknya mengurangi infektivitas virus kelelawar yang serupa.

Virus raTG13, yang ditemukan di kotoran kelelawar tapal kuda di sebuah gua di barat daya China, adalah sepupu yang paling dekat dengan virus corona baru.

Bahkan mereka memiliki lebih dari 96 persen kesamaan gen.

Perbedaan terbesar di antara mereka adalah paku, atau protein yang mengikat virus ke sel inang.

Di laboratorium penyakit menular vektor yang ditanggung vektor Food and Drug Administration (FDA) di Maryland, Dr Tony Wang dan rekannya melakukan percobaan.

Dua peneliti dari Institut Virologi Wuhan tengah melakukan penelitian. Laboratorium tersebut disebut meneliti kelelawar dari goa yang diduga merupakan asal patogen virus corona. (Institut Virologi Wuhan via Daily Mail)

Baca: Ilmuwan Wuhan Desak Donald Trump Minta Maaf atas Klaim Virus Corona Berasal dari Kebocoran Lab

Hal itu untuk melihat apa yang akan terjadi pada raTG13, jika diberi lonjakan yang mirip dengan Sars-CoV-2, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Sebelumnya para pejabat pemerintah AS termasuk Presiden Donald Trump dan Sekretaris Negara Mike Pompeo, mengklaim teori wabah Covid-19 dimulai di laboratorium di Wuhan.

Dr Wang menolak mengomentari teori itu, tetapi mengatakan karyanya dimaksudkan untuk menyelidiki sesuatu yang hanya bisa terjadi di laboratorium.

"Di alam, tidak ada bukti ada virus kelelawar yang membawa sisipan PRRA," katanya dalam menanggapi, South China Morning Post.

Petugas medis memeriksa spesimen virus corona (Covid-19) di laboratorium container (labcon) RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020). (Tribunnews/Herudin)

PRRA adalah penyisipan empat asam amino dalam genom virus corona yang dapat menyebabkan perubahan kecil tapi penting dalam struktur lonjakan protein.

Dengan struktur baru, lonjakan dapat membelah lebih mudah, dan ini memungkinkan amplop virus untuk berfusi dengan membran sel manusia lebih efisien.

Para ilmuwan telah menemukan struktur yang serupa pada patogen lain yang sangat menular.

Seperti human immunodeficiency virus (HIV), tetapi tidak pada virus corona.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini