Dari hewan yang diuji, sisipan PRRA dapat meningkatkan kemampuan virus kelelawar untuk menginfeksi sel hanya pada tikus.
Hal ini menimbulkan kemungkinan tikus bisa menjadi inang perantara.
Tetapi banyak penelitian, termasuk yang ini, telah menemukan virus corona manusia, walaupun mampu menginfeksi banyak hewan, tidak dapat menginfeksi tikus.
Peneliti pemerintah AS belum menemukan penjelasan untuk hasil yang tampaknya bertentangan.
Tetapi setuju dengan konsensus dalam komunitas penelitian global, virus itu bisa ada jauh sebelum terdeteksi di Cina pada akhir Desember.
"Sars-CoV-2 mungkin telah beradaptasi pada manusia sebelum wabah di Wuhan, China," kata mereka.
(Tribunnews.com/Maliana)