Bahkan Richard mengakui bahwa masyarakatlah yang meminta pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan dengan rotan.
Sejalan dengan pernyataan Richard, Komandan Korem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw menjelaskan bahwa rotan digunakan sebagai sarana edukasi masyarakat.
Arnold menegaskan bahwa tak ada unsur kekerasan dalam penggunaan rotan dalam hal ini.
"Rotan atau tongkat bukan untuk menghukum atau menindak masyarakat, tetapi sebagai sarana edukasi masyarakat," kata Arnold melalui dialog ruang digital.
"Ketika melihat tentara dan polisi membawa rotan, mereka akan sadar sendiri untuk lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak," lanjutnya.
Baca: Masih Masuk Zona Merah, PSBB di Kota Ambon Akan Diperpanjang
Kedisiplinan yang ketat diterapkan lantaran Kota Ambon menjadi kota transit bagi seluruh wilayah di Provinsi Maluku.
Tak dipungkiri bahwa Ambon menjadi kota di Provinsi Maluku yang paling rentan terhadap penularan virus corona.
"Ambon tidak hanya kota tapi menjadi Kota Transit untuk seluruh Maluku sehingga hal ini membuat Kota Ambon menjadi sangat riskan terhadap potensi penularan Covid-19," pungkas Richard.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)