Mereka mengemukakan, efek psikiatris dapat disebabkan oleh respons kekebalan terhadap virus itu sendiri.
Selain itu, dampak terhadap mental juga dapat disebabkan oleh stresor psikologis, seperti isolasi sosial, dampak psikologis dari penyakit parah, dan kekhawatiran tentang menulari orang lain.
Stigma terhadap penyakit juga turut memperburuk kesehatan mental pasien Covid-19 yang sembuh.
Hal itu ditunjukkan oleh pasien rawat jalan yang menunjukkan peningkatan kecemasan dan gangguan tidur.
Sementara itu, pasien rawat inap mengalami gejala PTSD, depresi, kecemasan, dan OCD.
"Mengingat keparahan yang lebih buruk dari Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit, pengamatan ini menunjukkan bahwa lebih sedikit dukungan perawatan kesehatan dapat meningkatkan isolasi sosial dan kesepian akibat pandemi Covid-19," kata peneliti.
Para peneliti juga mengatakan, temuan mereka mencerminkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang penyebaran virus Corona, termasuk Sars.
Di mana, morbiditas psikiatris berkisar antara 10-35 persen pada tahap pasca-sakit.
Rusia akan Lakukan Vaksinasi Massal Covid-19 pada Oktober 2020
Sejumlah kemungkinan vaksin virus Corona sedang dikembangkan di seluruh dunia.
Saat ini, lebih dari 20 'calon' vaksin berada dalam uji klinis.
Rusia termasuk negara yang sedang dalam tahap pengujian vaksin.
Bahkan, otoritas kesehatan Rusia sedang bersiap untuk memulai vaksinasi massal melawan Covid-19 pada Oktober 2020 mendatang.
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, mengatakan dokter dan guru akan menjadi penerima vaksin pertama.
Baca: Jepang Beli Vaksin Anti Covid-19 dari Pfizer 60 Juta Unit, Tiba Akhir Juni 2021