News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Apa Itu Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19? Berikut Gejala dan Cara Mengetahui Tanda-tandanya

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga yang mengalami sesak napas akibat kabut asap mendapat pertolongan di rumah oksigen, di Kantor Dinas Kesehatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (21/9/2019) siang.

Hari-hari pertama terinfeksi, Tri tak mengalami gejala.

Tapi setelah pemeriksaan, kadar oksigen dalam darahnya (saturasi) berada di bawah ambang batas normal.

"Kondisinya oke-oke saja, tapi pas dicek saturasi, saturasinya rendah, kemudian di-foto ulang, ternyata pneumonia saya jadi lebih berat lagi," kata kata dokter Tri Maharani.

Dokter khusus penanganan medis darurat ini meyakini, sempat mengalami kondisi happy hypoxia.

"Memang di hari-hari awal itu saya tidak mengalami keluhan sama sekali. Saya baru mengalami keluhan itu lima hari. Setelah dirawat," katanya.

Baca: Jakarta PSBB Ketat, Reaksi Haji Lulung : Menunggu Ditegur Corona atau Kesadaran Sendiri

Masyarakat Dihimbau Tidak Ramai-ramai Beli Pulse Oximeter

Erlina mengimbau agar masyarakat tidak berbondong-bondong membeli alat pulse oximeter.

Seperti yang dijelaskan, happy hypoxia hanya terjadi pada pasien Covid-19 yang bergejala.

"Jangan sampai salah, 'kalau begitu kita beli pulse oximeter', kayak dulu orang panik beli masker. Ini saya katakan, pulse oximetry bukan untuk orang sehat dan orang tanpa gejala (OTG)," kata Erlina, dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, pulse oximeter adalah alat untuk mengukur saturasi oksigen darah.

(Tribunnews.com/Fajar)(Tribun Network/rin/bbc/kps/wly)(Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini