Banyak ahli kesehatan di India yang buka suara atas lonjakan kasus yang terus meninggi.
Seperti seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee.
"Saya sangat kecewa dengan situasi pandemi di India," ujar Bhramar Mukherjee, yang kerap melacak situasi Covid-19 India dengan cermat, melalui akun Twitter-nya.
"Ini semakin buruk setiap minggu tetapi sebagian besar bangsa tampaknya telah membuat pilihan untuk mengabaikan krisis ini," katanya.
Sebelumnya diketahui, pemerintah India telah meningkatkan kemampuan pengujiannya dengan lebih dari satu juta pengujian setiap hari.
Oleh sebab itu, hal tersebut merupakan salah satu alasan lonjakan dalam kasus harian.
Baca: Dokter di India Kelelahan Berjuang Melawan Lonjakan Kasus Covid-19
Namun menurut laporan, sistem perawatan kesehatan masyarakat di India sangat tidak memadai dan infrastrukturnya pun rusak.
Padahal, selama beberapa dekade, pemerintah telah menghabiskan lebih dari 1 persen dari PDB untuk perawatan kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu, dua pertiga populasi di India bergantung pada perawatan medis swasta yang mahal.
Namun penyakit ini dapat menguras tabungan dan mendorong keluarga ke dalam jurang kemiskinan.
Orang miskin adalah kelompok yang paling rentan di masa-masa sulit ini, sebab pandemi telah membuat hidup mereka semakin sulit.
Terlebih bagi mereka yang bekerja di sektor informal, yang merupakan hampir 80 persen dari populasi pekerja di negara itu.
(Tribunnews.com/Maliana)