Prediksi tersebut merupakan buntut dari peluang adanya penularan dari demonstran yang positif Covid-19 kepada demonstran lainnya yang berada di lokasi yang sama.
Dalam mencegah penularan lebih lanjut dari peserta demonstran itu, Satgas Covid-19 menganjurkan para demonstran dari dua kelompok utama aksi unjuk rasa dilakukan pemeriksaan.
Bagi demonstran mahasiswa menjadi tanggung jawab universitasnya.
Baca juga: Selain 3M, Satgas Sebut Iman, Aman, Imun Bisa Cegah Covid-19
"Kami imbau bagi pihak universitas yang mahasiswanya mengikuti kegiatan tersebut, untuk melakukan identifikasi serta testing."
"Bagi mahasiswa yang reaktif untuk segera ditelusuri kontaknya."
"Dan sediakan juga lokasi isolasi yang terindikasi reaktif atau positif," katanya.
Bagi demonstran kelompok buruh, perusahaan yang buruhnya mengikuti aksi agar membentuk Satgas Covid-19 tingkat perusahaan.
Satgas perusahaan ini agar berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan screening kepada buruh yang mengikuti aksi penyampaian aspirasi.
"Bagi yang hasil testingnya reaktif dapat segera ditelusuri kontaknya," kata Wiku.
Baca juga: Tes Swab untuk Kontak Erat Pasien Covid-19 di Puskesmas Gratis, Jika Masih Bayar, Satgas Cari Solusi
Tidak hanya para peserta aksi, Wiku juga menyaranka bagi anggota kepolisian yang bertugas mengamankan aksi pun dianjurkan untuk melakukan testing.
Jika ada yang reaktif agar dilakukan tracing kontak terdekatnya.
Lalu bagi masyarakat yang anggota keluarganya mengikuti aksi unjuk rasa untuk segera memeriksakan diri.
"Bagi yang memilih untuk demonstrasi, ingat, demonstrasi tidak akan kehilangan esensinya jika kita tetap berlaku damai dan patuh selama kegiatan berlangsung."
"Jaga jarak antar demonstran, selalu pakai masker, cuci tangan atau membawa hand sanitizer adalah salah satu andil anda memerdekakan bangsa ini dari pandemi Covid-19," kata Wiku.
(Tribunnews.com/Maliana)