Hal itu diungkapnya dalam diskusi virtual, Senin malam (9/11/2020).
Cissy mengatakan, laporan yang diterima dari relawan adalah hanya mengalami efek samping ringan seperti demam, kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan, maupun pusing.
"Tidak ada yang apa namanya efek samping berat, hanya ada panas, dingin, demam tetapi tidak ada yang sampai relawan itu harus dibawa ke rumah sakit. Relawan yang dilaporkan yang ringan-ringan, hanya demam kemudian merah bengkak," jelasnya.
Cissy meminta, agar masyarakat dapat menerima informasi yang benar dan jelas terkait vaksin.
Ia menyebut, jika hasil uji klinik I dan II menunjukan hasil yang tidak baik maka tidak akan ada fase uji klinik III.
"Masa seluruh dunia menunggu vaksin kalau tidak aman dan mencelakakan. Memang ada yang distop dua kali di luar negeri tapi karena peradangan di tulang belakang tapi ternyata itu tidak ada hubungannya dengan vaksin. Vaksin itu distop sebentar kemudian dilanjutkan lagi kemudian di Brazil itu juga ada yang meninggal tapi ternyata dia bukan yang mendapat vaksin," ungkap dia.