Menkes menegaskan bahwa masker hanya dipakai oleh orang yang sakit. Menurutnya, orang sehat tidak perlu menggunakan masker. Bahkan ia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menganjurkan hal serupa.
Beberapa saat setelah konferensi pers itu, saat berada di kantornya, Terawan bahkan sempat menyinggung banyaknya masyarakat yang menggunakan masker hingga stok di pasaran menjadi langka.
"Coba sekarang, sudah orang pasti mau cari masker padahal sudah jelas masker itu untuk orang yang sakit," ujar Terawan saat konferensi pers di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin 2 Maret 2020.
"Pergi ke rumah sakit juga pasti juga akan diberi, minta saja diberi kalau dia sakit kalau sehat minta ke rumah sakit juga aneh, haknya orang sakit diambil," kata dia.
Pada Juli Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Ribu
Namun tak butuh lama untuk kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 100 ribu. Pada Senin, 27 Juli 2020, angka terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia kembali bertambah 1.525 kasus.
Penambahan angka terkonfirmasi ini membuat kasus Covid-19 di Indonesia genap 100.303 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 58.173 pasien berhasil sembuh dan 4.838 lainnya meninggal dunia.
Pada periode ini, kenaikan kasus terkonfirmasi dan kematian Indonesia melebihi China yang jadi sumber episentrum. Indonesia saat itu menempati posisi ke-28 dari 49 negara di Asia yang mengalami infeksi Covid-19.
China sebagai negara yang pertama kali melaporkan dan menghadapi wabah virus ini pada periode yang sama melaporkan 83.891 kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut 78.918 ribu pasien berhasil sembuh dan 4.634 meninggal dunia.
Pemerintah bahkan saat itu menyatakan bahwa Indonesia berada dalam kondisi krisis. Masyarakat diimbau tidak lengah saat berhadapan dengan Covid-19.
"Kondisi ini tidak serta merta mengatakan bahwa Indonesia aman. Indonesia masih dalam kondisi krisis dan kita tidak boleh lengah untuk menghadapi Covid-19 ini," ucap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Senin, 27 Juli 2020.
Muncul Varian Baru Covid-19 Asal Inggris
Faktanya, hingga di penghujung tahun 2020 ini, Pemerintah belum berhasil menekan laju penularan virus yang terjadi di tengah masyarakat. Masyarakat yang tidak patuh atau bahkan abai terhadap penerapan protokol kesehatan digadang-gadang jadi penyebab utama Pemerintah kesulitan mengendalikan laju penularan.
Di tengah gempuran dampak-dampak pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan perekonomian nasional dan stabilitas di bidang kesehatan, dunia justru menemukan varian baru virus penyebab Covid-19. Varian baru Covid-19 itu ditemukan di Inggris pada 20 Desember lalu dan disebut 202012/1 atau B.1.1.7, atau lebih dikenal SARS-CoV-2 varian Inggris.