News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Efektivitas Vaksinasi Covid-19, Pakar: Memang Masih Mungkin Terinfeksi, Tapi Tak Timbul Gejala

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan tentang efektivitas vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Tonang menjelaskan, vaksin CoronaVac dari PT Sinovac China yang disuntikan kepada masyarakat ini sebetulnya belum mampu mencegah penularan Covid-19.

Pasalnya, perlu waktu hingga belasan tahun untuk dapat melihat efektivitas tersebut.

Baca juga: Ini Kriteria Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Punya Penyakit Ginjal hingga Paru

Baca juga: Dibalik Nilai Efikasi yang Rendah, Ahli Epidemiologi Unair Beberkan Kelebihan Vaksin Sinovac

Namun, vaksin tersebut mampu mencegah gejala yang ditimbulkan ketika pasien terpapar virus.

Ia pun mengingatkan, vaksinasi Covid-19 menjadi penting saat ini, karena situasi dunia tengah dilanda kedaruratan akibat pandemi.

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Panggung Demokrasi: Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di Indonesia bersama Tribunnews.com, Rabu (20/1/2021).

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto dalam tayangan Panggung Demokrasi: Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di Indonesia bersama Tribunnews.com, Rabu (20/1/2021).

"Karena dalam situasi pandemi ini, proses penelitian itu diringkas hanya menjadi 1 sampai 1,5 tahun saja."

"Jadi saat ini vaksin Covid-19 produksi Sinovac memang masih dalam tahap mampu mencegah sakit."

"Artinya (masyarakat, red) masih bisa terinfeksi tapi tidak menimbulkan gejala," ujar Tonang.

Baca juga: Istana Yakin Kemenkes dan BPOM akan Evaluasi Penggunaan Vaksin Pfizer

Baca juga: Nasib Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Setelah Menolak Vaksin Covid-19 Sinovac

Untuk itu, Tonang mengingatkan agar masyarkat tetap taat pada protokol kesehatan meski telah menerima suntikan vaksin Covid-19.

Sebab, vaksin Covid-19 dari PT Sinovac ini belum mampu mencegah penularan virus corona.

Namun, Tonang mengatakan, seseorang yang telah menerima suntikan vaksin akan lebih 'tahan' terhadap paparan virus.

Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Ia pun kemudian membandingkan kelompok yang sudah divaksin dan belum divaksin ketika menerima 'serangan' virus.

Menurutnya, kelompok orang yang sudah divaksin memiliki 'perisai' ganda di dalam tubuh untuk melawan virus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini