"Kalau warga tidak patuh dan kasus terus bertambah, sedang ruang isolasi penuh, apa tidak kasihan. Pemerintah memang berkewajiban menyiapkan dan ini kita upayakan. Tetapi masyarakat juga harus patuh. Jangan maunya sendiri," tegasnya.
Maidi menambahkan, selain fasilitas, tenaga medis juga mengalami keterbatasan.
Sebab, tidak sedikit tenaga medis yang terpapar dan harus isolasi, sementara pasien terus bertambah.
"Kalau masyarakat acuh, kasus semakin banyak sedang SDM dan sarananya terbatas. Artinya penanganan tak berjalan maksimal. Sekali lagi, ini tanggung jawab kita bersama. Paling tidak jaga diri sendiri dan keluarga agar tidak sampai tertular. Caranya, ya dengan disiplin protokol kesehatan," imbuhnya.
Penambahan Kasus Covid-19 di Madiun
Dari hari ke hari, penambahan kasus Covid-19 di Kota Madiun semakin meningkat, meski berbagai upaya dilakukan Pemkot Madiun untuk membatasi aktifitas masyarakat.
Terbukti, Rabu (20/1/2021), tercatat ada penambahan lagi sebanyak 53 kasus positif, seperti laporan yang dirilis Dinas Kominfo Kota Madiun.
"Hari ini (Rabu), ada tambahan 53 kasus, dengan demikian jumlah konfirmasi di Kota Madiun sebanyak 740 kasus. Dengan posisi 478 orang sembuh, 143 isolasi mandiri, 53 orang meninggal bertambah satu orang," kata Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Kota Madiun, R Juvita Rosa.
Juvita menuturkan, penambahan kasus konfirmasi Covid-19 terbaru itu berasal dari 22 kelurahan. Yaitu Kelurahan Taman, Rejomulyo, Pandean, Demangan, Manisrejo, Josenan, Kejuron, Mojorejo, Manguharjo, Nambangan Kidul, Nambangan Lor 5.
Juga berasal dari Kelurahan Madiun Lor, Sogaten, Winongo, Kartoharjo, Kanigoro, Kelun, Tawangrejo, Banjarejo, Ngegong, dan Oro-Oro Ombo.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ledakan Pasien Covid-19 di Kota Madiun Tidak Tertampung, KA Terpaksa Menjadi Ruang Isolasi,
Penulis: Rahadian Bagus