Netty juga menyinggung soal orkestrasi penangananan pandemi Covid-19 agar tidak terjadi kebijakan yang tumpang tindih dan tidak sinkron.
"Untuk menang melawan pandemi COVID-19, kita butuh sosok pemimpin yang mampu mengorkestrasikan semua lini pengambilan kebijakan penanganan pandemi.
Harus dipastikan kebijakan yang diluncurkan itu terukur, efektif, sinkron dan tidak tumpang tindih. Jangan pula buat kebijakan yang hanya jadi gimmick politik, sebab, jika kebijakan pemerintah tidak mampu menahan laju pandemi ini, saya khawatir, kita akan kehabisan waktu dan sumber daya," katanya prihatin.
Baca juga: Update Corona 1 Februari 2021: Bertambah 10.994, Total Kasus Covid-19 di Indonesia 1.089.308
Lebih lanjut, Netty meminta pemerintah agar terus meningkatkan 3T dan mengetatkan 3M yang menjadi kunci dalam skema penanganan Covid-19. Sebab angka testing di Indonesia masih rendah dan tidak merata dibandingkan negara lain dengan kasus tinggi.
Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah agar belajar dari India yang tingkat testingnya sangat tinggi.
"Kita perlu belajar dari India yang jumlah testingnya sangat tinggi. Dengan populasi mencapai 1,3 miliar, India mampu melakukan testing hingga mencapai 197 juta orang, dilanjutkan dengan tracing dan treatment yang benar. Jadi tidak heran kalau angka Covid-19 di sana terus turun," tandasnya.