"Artinya Indonesia punya prioritas tersendiri, tinggal bagaimana masyarakat tetap menjaga keinginan mereka untuk divaksin dan menjalankan protokol kesehatan,” kata Falla.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga menanggapi positif langkah Kementerian Kesehatan untuk memasukkan sektor pariwisata sebagai penerima vaksin Covid-19 tahap kedua.
Maulana Yusran, Sekretaris Jenderal PHRI pada kesempatan yang sama juga menyampaikan, ada 121.485 tenaga kerja yang akan menerima vaksin tahap kedua nantinya dari 1.549 perusahaan yang ada di seluruh Indonesia.
Data tersebut diperoleh setelah adanya penyesuaian dengan Kemenkes,” terangnya.
“Tentu kami apresiasi upaya pemerintah karena usulan kami terealisasikan untuk vaksinasi di sektor pariwisata khususnya tenaga kerja perhotelan dan restoran.
Respon pekerja beragam, tapi sebagian besar antusias sehingga saat mengumpulkan data, kami sedikit kewalahan,” terangnya.
Seperti halnya kelompok pedagang pasar, PHRI juga menyuarakan pandangan serupa,
“Inilah harapan kami dengan divaksinasi, sektor pariwisata bisa bergerak kembali.
Selama 12 bulan selama pandemi berlangsung, hotel dan restoran memang agak kesulitan beroperasi,” terang Maulana Yusran.
Baca juga: Ketahui Bahaya Hamil di Bawah Umur dari Sisi Kesehatan
Falla menambahkan, protokol kesehatan itu dibuat agar masyarakat tetap menjalankan aktivitas tanpa tetap aman terinfeksi dan timbal baliknya ekonomi bisa berjalan sehingga pelaku usaha hotel dan restoran bisa menerapkan kampanye lingkungan yang sehat aman, sehingga masyarakat merasa aman ketika berkunjung.
“Ketika bicara vaksinasi memang bicara efektivitas dan efikasi (kemanjuran) vaksin. Angka efikasi vaksin Sinovac yang dikeluarkan Badan POM menunjukkan 65,5%.
Angka ini cukup baik, tetapi ada kemungkinan kecil kita bisa terinfeksi namun dengan gejala ringan, itulah kenapa kita dihimbau setelah vaksinasi harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.