Lalu bagaimana tanggapan ahli mengenai kemunculan strain baru Covid-19 ini ?
Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan mutasi N439K ini juga terkandung dalam varian B.1.258∆ yang ditemukan pada sebagian negara Eropa.
"Varian B.1.258∆ yang ditemukan di sebagin negara Eropa juga mengandung mutasi N439K pada protein Spike," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Kamis (11/3/2021) siang.
Strain ini lebih menempel dan mengikat lebih kuat ke reseptor ACE2 manusia yang bertindak sebagai 'pintu masuk' virus untuk memasuki sel inang.
Kemudian strain ini disebut bisa menghindari kekebalan terhadap antibodi, bahkan vaksin.
"Substitusi N439K meningkatkan afinitas pengikatan ke reseptor ACE2 dan telah terbukti memfasilitasi virus dapat menghindari kekebalan dari antibodi monoklonal, serta dari serum poliklonal pada orang yang sembuh dari infeksi. Kemudian (mampu) mengakali respons antibodi, termasuk terapi atau vaksin," kata Dicky.
Mirip yang Ditemukan di Wuhan, N439K Temasuk Tipe Liar
Ia pun menjelaskan bahwa terkait penyebarannya, varian yang didalamnya terkandung mutasi N439K ini memiliki kemiripan dengan virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan.
Oleh karena itu disebut sebagai wild virus karena mampu menyebarkan penyakit.
"Varian yang membawa mutasi N439K mirip dengan novel coronavirus tipe liar dari Wuhan dalam kemampuannya menyebarkan dan menyebabkan penyakit," tegas Dicky.
Namun yang perlu dicatat adalah strain baru ini mampu mengikat lebih kuat pada reseptor ACE2 manusia.
(Tribunnews.com/Alivio/Fitri Wulandari)