News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Virus Corona Bermutasi, PCR Test Tidak Perlu Diubah, Pemerintah Diminta Percepat Vaksinasi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan tes PCR di GSI Lab Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Kredivo menggandeng Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), perluas tes PCR di Indonesia dengan alokasikan dana sebesar US$ 100.000 atau setara dengan lebih dari 2 ribu tes PCR yang bertujuan untuk mempercepat tracing dan testing secara cepat dan akurat sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tribunnews/Irwan Rismawan

"Sekaligus kita mendorong encourage mereka-mereka yang sudah punya kesempatan untuk divaksinasi jangan ditunda lagi, enggak usah nolak lagi," tegasnya.

Vaksin AstraZeneca Ditolak Berbagai Negara, Indonesia Masih Memakai

Ilustrasi Astra Zeneca (Istimewa)

Sejumlah negara di Eropa menunda penggunaan vaksin AstraZeneca. Dilaporkan terjadi kasus pembekuan darah setelah penyuntikan vaksin asal perusahaan farmasi Inggris ini.

Sementara untuk Indonesia, Kementerian Kesehatan belum berencana melakukan penangguhan tersebut.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menegaskan, BPOM merupakan badan yang berkompeten dan independen, yang telah dipercayai sepenuhnya untuk izin darurat penggunaan vaksin.

Sampai saat ini Badan POM belum memberikan perubahan atas penggunaan darurat dari vaksin AstraZeneca.

Pemkot Tangerang, kembali menggelar vakdinasi bagi petugas pelayanan publik diantaranya adalah insan pers yang diadakan di areal Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (12/3/2021). Wartawan menjadi prioritas untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, karena menjadi salah satu kalangan yang rentan terpapar Covid-19. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

"Jadi kita tentunya akan tetap menggunakan vaksin ini," ungkap Nadia dalam diskusi virtual bertajuk "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia".

Menurutnya, jika ada perubahan dari peruntukan atau indikasi maka pelaksanaan vaksinasi juga akan diubah. Sehingga masyarakat diharapkan menunggu kebijakan BPOM terkait penggunaan vaksin AstraZeneca ini.

"Kita melihat bahwa kita ingin menyampaikan bahwa kalau sudah ada penggunaan izin darurat ini artinya aspek keamanan penggunaan vaksin ini sudah dikaji dan juga sudah mendapatkan masukan baik itu dari ITAGI, juga para ahli dokter spesialis yang memang merupakan di bekerja atau berkecimpung di bidang tersebut," jelasnya.

Nantinya, sebanyak 1.113.600 dosis vaksin yang didapat Indonesia melalui jalur multilateral Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI)/COVAX, ini akan digunakan untuk vaksinasi tahap kedua yakni untuk lansia dan petugas pelayanan publik.(Tribun Network/rin/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini