Bahkan dapat dibilang, ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangsel sudah darurat alias red alert.
Terakit menipisnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 dibenarkan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten merilis peta sebaran Covid-19 pada tanggal 16 Juni 2021.
Dalam rilisnya, wilayah Kota Tangsel masih berstatus zona oranye.
Kategori zona oranye Covid-19 di Kota Tangsel terdiri dari empat indikator, yakni:
- Kontak erat sebanyak 15.873 orang
- Kasus suspek sebanyak 5.191 orang
- Kasus probable sebanyak 10 orang,
- Kasus konfirmasi dengan rincian masih dirawat sebanyak 388 orang, dan
- Sembuh sebanyak 11.004 orang, dan meninggal 407 orang.
Peningkatan kasus turut berimbas semakin menipisnya kapasitas penanganan tempat tidur pasien infeksi Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR).
Menurut Benyamin Davnie saat ini ketersediaan BOR telah melebih 50 di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan khusus penanganan infeksi Covid-19.
"74 persen baik ICU ataupun tempat tidur isolasi. Itu sudah red alert, sudah warning, sudah darurat," katanya saat ditemui di kawasan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (17/6/2021).
Orang nomor satu di Kota Tangsel ini mengungkapkan kondisi ketersediaan itu terus terancam.
Hal tersebut mengingat terus terjadinya peningkatan kasus pasien Covid-19 hingga dibutuhkannya penanganan dan perawatan medis secara intensif.
"Masih ada yang kosong, tapi ya rata-rata sudah diperlukan setiap hari. Karena perambahan hari ini memang tidak terlalu banyak, hanya 8. Tapi kemarin kan kita nambah 79," pungkasnya.
Berita ini tayang di Warta Kota: Jumlah Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Jombang Kota Tangerang Selatan Melonjak Hingga 100 PersenĀ