"Tidak bisa disangkal kebutuhan ini segera dan melonjak lagi. Kami khawatir, kami tidak bisa segera mendatangkan kebutuhan tersebut dalam waktu cepat," tandasnya.
Kasus Covid-19 Melonjak, IDI: Lockdown Lebih Tepat daripada PPKM Mikro
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan pemerintah agar menerapkan lockdown untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban.
Ia menyarankan penerapan lockdown sebelum terlambat karena lonjakan kasus yang semakin tidak terkendali.
Lockdown atau karantina wilayah dibutuhkan untuk menekan penyebaran mutasi Corona Delta dan Alfa yang mudah menular.
"(Lockdown) tujuannya mengurangi tingkat penularan yang sekarang bisa dikatakan tidak terkendali," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Virus Corona Varian Delta asal India Sudah Masuk Jabar, Terdeteksi di Karawang, Lebih Cepat Menular
Menurut Zubairi, lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan rumah sakit di beberapa daerah penuh.
"(Penularan) yang sekarang menyebabkan rumah sakit di banyak kota penuh."
"Tidak hanya di (Pulau) Jawa, Sumatera, Kalimantan Barat, dan di banyak tempat, keterisian rumah sakit rujukan ini amat tinggi," jelasnya.
Baca juga: Persi Sebut Pelayanan Pasien Non-Covid-19 di Rumah Sakit Terdampak Lonjakan Kasus Corona
Sehingga, IDI menyarankan penerapan lockdown lebih tepat untuk menekan kasus Covid-19.
"Kami menyarankan bahwa lockdown lebih tepat daripada PPKM Mikro," ujarnya.
"Beberapa lama itu bisa dilihat dari positivity rate turun berapa banyak, mungkin dua sampai empat minggu," sambung Zubairi.
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito Menduga Dirinya Tertular Corona karena Hal Ini
Baca berita terkait Penanganan Covid lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latiofa/ Nuryanti)