“Untuk diimplementasikan demi capaian kompetensi dasar esensial bagi siswa.
Masyarakat juga bisa membuka www.bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id untuk memperoleh panduan pelaksanaan PTM di masa pandemi untuk seluruh jenjang pendidikan,” pungkas Sri.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie dalam kesempatan yang sama menyatakan
pihaknya sudah mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menggelar PTM
baik di tingkat SD hingga SMA di Kota Tangerang Selatan.
Meski begitu, pelaksanaan PTM tersebut saat ini masih didiskusikan kembali menimbang situasi perkembangan COVID-19 di wilayah Tangerang Selatan yang kembali meningkat pasca libur panjang lebaran.
"Sejak Januari tahun ini kami sudah mempersiapkan penyusunan SOP untuk PTM di Kota
Tangsel.
Bahkan kami sudah memverifikasi sekolah-sekolah kurang lebih 79% di tingkat SMP
Negeri dan Swasta,” terang Benyamin.
Psikolog Anak, Elizabeth Santosa, M.Psi mendorong para orang tua untuk mengajak kembali
anak-anaknya belajar tatap muka demi membangun kembali psikologi anak-anak ke kondisi
normal.
“Belajar jarak jauh secara online yang terlalu lama memberikan efek samping kepada anak
berupa ketergantungan kepada gadget, anak menjadi malas hingga tantrum yang berbahaya bagi
tumbuh kembang anak,” jelas Elizabeth.
Elizabeth juga mengakui bahwa kegiatan belajar tatap muka di Negara Bagian Victoria, Australia,
memiliki kebijakan mirip seperti Indonesia.
Di saat pemerintah memberlakukan kebijakan karantina wilayah, PTM di Melbourne dihentikan demi pertimbangan kesehatan, namun saat laju COVID-19 terkendali, anak-anak kembali belajar tatap muka.