Sebab kata dia, kebijakan ini dapat terlaksana dengan baik, apabila seluruh stakeholder hingga masyarakat dapat mematuhinya.
"Paling pokok, ini (virus Covid-19) tidak akan bisa selesai kalau tidak ada keterlibatan warga. Jalan utama kami jaga, tapi jalan tikus, penghubung, engga. Saya mohon dengan sangat kepada RT RW tolong jaga kampungnya, jangan kasih lolos," kata Fadil.
Jika pihak RT dan RW masih melonggarkan lingkungannya dengan tetap memberikan kemudahan akses kepada masyarakat yang bukan masuk dalam sektor essensial dan kritikal itu sama saja membuat virus menyebar.
Baca juga: Ada PPKM Darurat, Menteri Sandi Percepat Pendistribusian Dana Hibah Pariwisata
"Itu sama aja kita kasih peluang penyakit ini menyebar, menular. Jangan kasih kampungnya dilewati orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan," tuturnya.
Tak hanya itu, Fadil juga menegaskan jika hal tersebut terus dibiarkan kemungkinan berakibat fatal bagi masyarakatnya.
"Itu sama aja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia bisa masuk RS atau fatal bisa meninggal dunia," imbuhnya.
Untuk saat ini, pihaknya telah menyiagakan beberapa personel untuk menjaga jalur tikus.
Namun tetap, Fadil meminta peran dari RT RW mengingat jalur tikus di lingkungan warga jumlahnya banyak dan membutuhkan peran penjaga lingkungan yang tidak sedikit.
"Kalau hanya mengandalkan aparatur TNI polri saya kira tidak. Karena kan covid musuh bersama, kalau semua gang dijaga polisi enggak mungkin butuh berapa (personel) kita," katanya.