Kegiatan belajar mengajar dari sekolah, perguruan tinggi, akademi, tempat pendidikan serta pelatihan diwajibkan untuk dilakukan secara daring selama masa PPKM Level 4.
Sementara Supermarket, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari, jam operasionalnya dibatasi hingga pukul 20.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 persen dan penerapan prokes yang ketat.
Pasar tradisional dibatasi jam operasionalnya hingga pukul 13.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 persen dan penerapan prokes yang ketat.
Baca juga: Komisi XI : PPKM Darurat Diperpanjang, Kebutuhan Rakyat Harus Diperhatikan
Untuk apotek dan toko obat diperbolehkan untuk buka selama 24 jam dengan penerapan prokes yang ketat.
Kemudian warung makan, kafe dan pedagang kaki lima hanya menerima delivery atau take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in).
Pusat perbelanjaan atau mall ditutup sementara, kecuali akses untuk restoran, supermarket dan pasar swalayan.
Baca juga: SUBSIDI Gaji Rp 1 Juta, Ini Daftar Wilayah PPKM Level 4 yang Pekerjanya dapat Subsidi Gaji
Kegiatan Ibadah, Kesehatan dan Lainnya
Kegiatan konstruksi selama masa PPKM Level 4 diberbolehkan beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional dan kapasitas, dengan penerapan prokes yang ketat.
Kegiatan ibadah berjamaah dianjurkan untuk tidak diadakan selama masa PPKM Level 4, dan dioptimalkan untuk ibadah di rumah.
Kegiatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diperbolehkan beroperasi 100 persen dengan penerapan prokes yang ketat.
Sementara kegiatan di area publik, taman umum, wisata, lokasi seni, sarana olahraga dan kegiatan sosial kemasyarakatan ditutup sementara.
Baca juga: PPKM Level 4 Sama Dengan PPKM Darurat, Ini Aturan dan Pembagian Wilayahnya
Kegiatan resepsi pernikahan selama pelaksanaan PPKM Level 4 juga ditiadakan sementara.
Untuk kegiatan moda transportasi umum, seperti angkutan masal, taksi, kendaraan sewa dibatasi penumpangnya 50 persen dengan penerapan prokes yang ketat.
Terakhir, untuk Ojek baik online maupun pangkalan diperbolehkan mengangkut penumpang 100 persen dengan penerapan prokes yang ketat.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.