"Jadi apa pun vaksinnya secara alamiah setelah seiring dengan waktu itu akan turun antibodinya," ujarnya dalam dialog virtual, Kamis (29/7/2021).
Ia menjelaskan, tubuh yang telah menerima vaksin memiliki sel memori atau sel pengingat.
Maka antibodinya jika terpapar akan segera dikenali oleh sel memori dan terjadi lonjakan antibodi.
Jadi proteksi ini tetap ada sekalipun kadar antibodi menurun seiring dengan waktu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tetap Beri Perlindungan Meski Antibodi Pascavaksinasi Menurun
"Bukan setelah 6 bulan kita tidak punya perlindungannya, tidak begitu," ungkapnya.
dr.Dirga menegaskan, pemberian vaksin booster untuk masyarakat belum diperlukan.
Diharapkan pemerintah fokus pada perluasan penerima vaksin di masyarakat.
"Agak percuma kalau kita 10 kali vaksinasi tapi orang-orang sekitar belum vaksinasi . Kita lebih baik fokus memperluas cakupan vaksinasi ketimbang kita memberikan suntikan ketiga keempat pada orang-orang yang sama."
Baca juga: Puan : Fasilitas Isolasi Pasien Covid-19 Khusus DPR Belum Diperlukan
"Itu ya karena kita tahu cakupan kita masih rendah sampai hari ini suntikan ketiga bagi yang bukan nakes tidak direkomendasikan," ungkapnya.
Ia pun berpesan untuk masyarakat, agar tidak menunda vaksinasi hanya untuk menunggu jenis atau merk vaksin tertentu.
Karena vaksin yang tersedia kini dapat mencegah rawat inap, gejala berat, hingga kematian jika terpapar Covid-19.
"Apapun jenis merknya semua sama efektifnya mencegah gejala menjadi berat bahkan kematian," ungkap dr.Dirga.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.