News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Abaikan Seruan WHO, Jerman, Prancis dan Israel Tetap Berencana Gunakan Vaksin Booster

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jarum suntik dengan vaksin BioNTech diletakkan di atas nampan di pusat vaksinasi distrik di Ludwigsburg, Jerman Selatan, pada 3 Agustus 2021, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. - Jerman akan mulai menawarkan suntikan booster Covid-19 mulai September dan memudahkan anak berusia 12 hingga 17 tahun untuk mendapatkan suntikan, kata kementerian kesehatan, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran varian Delta. (THOMAS KENZLE / AFP)

Mirisnya, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 warganya, karena kurangnya pasokan.

Kementerian Kesehatan Jerman pun menolak tuduhan itu dan mengatakan pihaknya juga akan menyumbangkan setidaknya 30 juta dosis vaksin ke negara-negara miskin.

"Kami ingin memberikan vaksinasi booster pada kelompok rentan di Jerman dan pada saat yang sama juga mendukung vaksinasi sebanyak mungkin orang di dunia," kata kementerian itu.

Menanggapi pernyataan Tedros, Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa negara itu siap untuk memberikan vaksin booster jika diperlukan.

Ini mengindikasikan bahwa AS juga tidak akan mendengarkan seruan WHO.

Sementara itu, raksasa farmasi AS, Pfizer mengatakan pemberian booster kemungkinan besar diperlukan karena berkurangnya respons antibodi, terutama setelah enam bulan pemberian vaksin.

Di sisi lain, regulator kesehatan AS menyampaikan bahwa diperlukan lebih banyak bukti ilmiah untuk memastikan booster tertentu memang benar-benar diperlukan.

Namun pernyataan ini juga telah mengindikasikan bahwa regulator kesehatan AS meyakini booster mungkin diperlukan untuk diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (immunocompromised).

Pemerintahan Macron saat ini sedang mencoba untuk meningkatkan program vaksinasinya, saat negara itu menghadapi gelombang keempat Covid-19 dan aksi protes warganya terhadap kebijakan pemerintah terkait penanganan virus ini.

Perlu diketahui, Prancis dan Jerman sejauh ini telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin kepada 64,5 persen dan 62 persen dari masing-masing populasi, dengan 49 persen warga Prancis dan 53 persen warga Jerman telah divaksinasi secara penuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini