Presiden mengajak semua negara maju bekerja bersama memastikan akses terhadap vaksin Covid-19 merata dan memerangi Covid-19 bersama-sama, dengan memastikan perawatan serta pencegahan dilakukan semua.
Reisa juga menjelaskan, pemerintah tetap memprioritaskan lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Pemerintah terus mendorong pemerintah daerah dan TNI/Polri untuk mengevaluasi vaksinasi lansia di daerahnya, serta menemukan pendekatan yang tepat terhadap lansia di wilayah masing-masing.
“Perlu kita ingat, bahwa kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih berat dibandingkan kelompok usia muda," jelas dr Reisa.
Baca juga: Vaksin Covid: Negara-negara mana saja yang memvaksinasi anak-anak selain Indonesia?
Dari 21,5 juta lansia, angka penerima suntikan pertama vaksin Covid-19 masih berada di bawah 40 persen.
Sementara lansia yang telah mendapatkan dosis lengkap saat ini masih kurang dari seperempat jumlah target vaksinasi.
Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena kelompok lansia masih dibayangi risiko tertular Covid-19 dan dapat menderita gejala yang berat, bahkan long Covid atau post Covid syndrome.
“Untuk memastikan kita semua aman. Karena no one is safe until everyone is safe. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” kata Reisa.