Di mana jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 76.687.750 orang atau 36,82 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Untuk jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 122.852.096 orang atau 58,99 persen.
Adapun besaran target sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) sebesar 208.265.720 orang. Vaksinasi menyasar tenaga kesehatan, lansia, petugas publik dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Sebelumnya, Zubairi Djoerban sempat mengatakan bahwa vaksin Zifivax berbeda dengan vaksin lain karena menggunakan protein sub unit.
Vaksin Zifivax mengandung partikel virus yang secara khusus diseleksi untuk bisa menstimulasi dan merangsang respons imun.
Baca juga: Dapat Izin BPOM dan MUI, Vaksin Zifivax Mulai Diproduksi di Indonesia November 2021
"Karena yang diambil hanya fragmen virus maka vaksin ini tak bisa menyebabkan penyakit. Karena itu sub unit vaksin zifivax mungkin sekali amat aman," ujarnya Minggu 10 Oktober 2021.
Ia menambahkan, vaksin serupa yang menggunakan platform protein sub-unit yaitu untuk membuat vaksin hepatitis B dan untuk pertusis.
"penelitian Zivifax menunjukkan sangat efektif terhadap Covid-19 meski varian delta," katanya.
Ia menjelaskan, Vaksin Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical yang bekerja sama dengan Institut Mikrobiologi pada Chinese Academy of Science (CAS) menggunakan platform rekombinan protein sub-unit. Vaksin ini telah diuji coba di China, Ekuador, Malaysia, Pakistan, hingga Uzbekistan.
IDI mendukung Vaksin Zivifax karena terbukti secara ilmiah di uji klinis tahap 3.
Bukan hanya vaksin Zifivax, IDI mendukung semua jenis dan merek vaksin selama terbukti aman dan efektif apalagi jika harganya murah. Di satu sisi, ia mengingatkan perhatikan juga post marketing.
"Pada saat vaksin ini dimanfaatkan untuk jutaan orang maka data efektivitas dan keamanan vaksin ini akan semakin jelas," katanya.