News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jelang Nataru, IDI Minta Pemerintah dan Masyarakat Berpartisipasi Aktif Cegah Gelombang Ketiga Covid

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksinasi menjadi salah satu bentuk pastisipasi masyarkat untuk mencegah penularan Covid-19 | Warga yang tergabung dalam komunitas pemulung mengikuti vaksinasi Covid-19 di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). PT Unilever Indonesia, Tbk. kembali mengambil peran dalam akselerasi program vaksinasi nasional dengan menyediakan akses vaksinasi ke 1.000 anggota komunitas pemulung yang berkolaborasi dengan Sentra Vaksinasi Serviam dan Perkumpulan Pemulung Indonesia Mandiri (PPIM) menyelenggarakan program ini pada 29 - 31 Oktober di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Menurutnya, gelombang baru itu bisa dihindari.

"Kita bisa menekan lonjakan, tidak mungkin ada gelombang ketiga. Jangan terlalu paranoid, kan karena kita harus lebih cerdas pada virus. Kalau kemudian kita paranoid semua kebijakan kita menjadi tidak rasional, kita harus rasional menghadapi masalah ini," ujarnya dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.

Ia memaparkan, selama tidak ada varian baru, pengetatan pintu masuk darat, udara, dan laut, membatasi mobilitas dengan sejumlah syarat perjalanan, serta menpercepat vaksinasi maka gelombang ketiga bisa dihindari.

Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Menkes Tambah 20 Mesin Genome Sequencing

"Saya sangat optimis selama tidak ada varian baru, pelonggaran 100 persen, displin 3M, dan vaksinasi," imbuhnya.

Saat ini penting dilakukan pemerintah adalah mulai mempersiapkan tatanan hidup baru berdampingan dengan Covid-19.

Mengingat, strategi zero transmission seperti di Australia, New Zealand tidak mungkin bisa diterapkan di Indonesia karena merugikan ekonomi dan sosial.

"Jadi kita harus secara cerdas mengijinkan ada penularan tetapi dalam batas, bukan menjadi masalah kesehatan di mana rumah sakit jadi penuh atau kematian meningkat," tegas Pandu.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini