News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bahaya Covid-19 Varian Omicron Mengintai Indonesia, Bagaimana Antisipasi Pemerintah?

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona

Beberapa mencatat bahwa varian lain yang menjadi perhatian, termasuk Beta, yang juga pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, akhirnya digantikan oleh Delta.

Tetapi pertanyaan terbesar tetap apakah perlindungan dari vaksin Covid-19, di mana hampir 8 miliar dosis telah diberikan secara global, akan bertahan.

Juga, apakah orang yang sebelumnya terinfeksi virus corona akan kebal dari infeksi Omicron.

Para ahli juga belum tahu apakah Omicron akan menyebabkan penyakit Covid-19 yang lebih parah atau lebih ringan dibandingkan dengan jenis virus corona lainnya.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Varian Baru Omicron 500 Persen Lebih Menular Dibanding Virus Corona Awal

Yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Omicron belum diidentifikasi di Amerika Serikat, tetapi kemungkinan sudah ada di sini, kata para ilmuwan.

Bahkan tanpa varian baru, tingkat Covid-19 AS telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Terutama di negara bagian utara, karena orang-orang pindah ke dalam ruangan untuk menghindari cuaca musim dingin.

Beberapa negara telah membatasi perjalanan dari Afrika selatan.

Di luar batasan pemerintah, setiap individu masih harus menilai kerentanan mereka sendiri terhadap Covid dan toleransi terhadap risiko saat mereka membuat keputusan perjalanan untuk liburan musim dingin, kata Snyder dari University of Pittsburgh Medical Center.

Snyder dan yang lainnya mengatakan vaksinasi harus tetap menjadi prioritas meskipun ada pertanyaan tentang efektivitas terhadap Omicron.

Hal itu karena kemungkinan mereka masih tetap protektif sampai batas tertentu.

Setiap orang juga harus terus memakai masker, menghindari keramaian, ventilasi ruangan, dan mencuci tangan.

"Kami memiliki semua alat yang akan bekerja melawan varian apa pun," kata Dr. Eric Topol, direktur Institut Terjemahan Penelitian Scripps di La Jolla, California.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini