"Kecepatan gelombang ke-4 yang digerakkan oleh Omicron naik, memuncak dan kemudian menurun dengan sangat mengejutkan. Puncaknya dalam empat minggu dan penurunan tajam dalam dua minggu lainnya," kata Fareed Abdullah dari Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan, dalam cuitannya di Twitter.
Saat ini banyak negara yang kembali menerapkan tindakan pencegahan virus karena munculnya Omicron, namun Afrika Selatan justru mengumkan hal sebaliknya tepat sebelum perayaan Malam Tahun Baru.
Seruan agar aturan jam malam yang diberlakukan pada 'tengah malam hingga jam 4 pagi' dicabut pun telah meningkat di sektor perhotelan, dengan para pemilik hotel meluncurkan petisi online yang ditujukan kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
"Jam malam akan dicabut, karena itu tidak akan ada pembatasan jam pergerakan orang," tegas kantor kepresidenan.
Penjualan alkohol juga akan diizinkan setelah melewati jam 11 malam untuk tempat yang berlisensi.
Penggunaan masker tetap diwajibkan di ruang publik, lalu pertemuan publik dibatasi untuk 1.000 orang di dalam ruangan dan 2.000 di luar ruangan.
Namun, pemerintah terus menekankan perlunya kewaspadaan dan melaksanakan program vaksinasi.
"Risiko peningkatan infeksi tetap tinggi, mengingat penularan varian Omicron yang tinggi," pungkas kantor kepresidenan.