Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini ITAGI tengah meneliti efektivitas pemberian vaksin setengah dosis Moderna maupun Pfizer.
Hal ini merujuk pada rekomendasi dari CDC dan FDA yang mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin setengah dosis Moderna untuk booster, lantaran KIPI satu dosis Moderna dirasakan cukup kuat.
Baca juga: AS Izinkan Booster Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk Usia 12-15 Tahun
Baca juga: Menkes: Ada Kemungkinan Vaksin Booster Gratis untuk Masyarakat
"Sekarang sedang diteliti oleh peneliti dari ITAGI, beberapa orang Profesor dari UI, Unpad, UGM untuk meneliti mengenai efektifitas booster ini," kata Menkes dalam kegiatan virtual pekan lalu.
"Mungkin hasil finalnya akan keluar 10 Januari," sambung dia.
Nantinya, jika ITAGI menyetujui penggunaan booster setengah dosis, maka pemerintah dapat menghemat anggaran pembelian vaksin Covid-19 .
"Kemungkinan kita bisa menghemat lagi anggaran vaksin buat Pemerintah tahun depan," kata mantan dirut Bank Mandiri ini.
Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan vaksinasi booster untuk Covid-19 dimulai pada 12 Januari 2021.
Booster akan diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO.
Nantinya, vaksinasi booster ini akan diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan sesudah dosis kedua.
Ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini.