Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama merespons mengenai Varian IHU Covid-19 dalam sejumlah pemberitaan akhir-akhir ini.
Ia mengatakan, informasi mengenai penularan, berat ringannya penyakit, dampak ke vaksin dan lainnya, masih berdasar pernyataan dari pakar di Perancis yang melaporkan beberapa kasus yang mereka curigai tertular virus COVID-19 strain B.1640.2.
"Karena pakarnya berafiliasi di IHU Méditerranée Infection maka keluarlah berita bahwa ini varian IHU. Sebaiknya kita tunggu data ilmiah yang lebih jelas," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2022).
Sejauh ini, tidak ada nomenklatur varian IHU dalam Covid-19. Karena IHU adalah nama institut yang salah satu stafnya melaporkan hal ini.
Baca juga: Ilmuwan Prancis Temukan Varian Lain Virus Corona, Diberi Nama Varian IHU atau B.1.640.2
"Jadi bukan abjad Yunani yang biasa dijadikan patokan WHO untuk memberi nama varian baru SARS CoV2 penyebab Covid-19," kata dia.
Sesusai aturan International Health Regulation (IHR), maka kalau ada kecurigaan sesuatu penyakit menular yang penting maka yang resmi melaporkan ke WHO di negara itu.
"Setelah di dalam negeri dianalisa mendalam berdasar kemungkinan berbagai laporan pakar di negara itu. Kalau hanya satu pendapat maka tentu masih perlu analisa mendalam," imbuh guru besar FKUI ini.
Banyak media menyebut varian IHU sebagai B.1640.2.
Baca juga: India Laporkan Kematian Pertama Terkait Varian Omicron
Padahal sejak 22 November 2021 WHO sudah menggolongkan B.1640 (tanpa pembagian “.1” atau “.2”) sebagai “Variant under Monitoring” (VUM), bersama dengan B.1.1.318 dan C.1.2.
Disebutkan bahwa B.1640 sudah dilaporkan dari beberapa negara sejak September 2021.
Jadi sekarang ini ada 3 varian yang sekarang masuk sebagai VUM, dan sebagaimana namanya maka ini masih di monitor untuk mengetahui situasinya.
Bisa saja sesudah dimonitor lalu dianggap tidak bermasalah dan dimasukkan kedalam Formerly monitored variants, atau kalau memang bermasalah akan dijadikan Variant of Interest.
"Jadi baiknya kita amati dulu perkembangan varian B.1640.2 ini, dan jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dan apalagi jangan pula terlalu cepat menjadi panik berdasar berbagai analisa yang belum tentu tepat," jelas Prof Tjandra.
Sejauh ini, ada 5 varian yang oleh WHO dimasukkan dalam “Variant of Cencern (VOC)” (termasuk Omicron) dan 2 adalah “Variant of Interest (VOI)”.
Tentu semua menggunakan nama sesuai abjad Yunani.