News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Varian Omicron Dapat Kurangi Akurasi Alat Deteksi Covid-19 Rapid Antigen

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon penumpang sedang melakukan test rapid antigen di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (3/1/2021). Pada periode 21 Desember 2020 - 2 Januari 2021 terdapat sekitar 40 ribu calon penumpang yang melakukan tes rapid antigen di Stasiun Gambir dan Senen untuk penumpang jarak jauh. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito memaparkan varian Omicron merupakan varian tingkat mutasi tinggi pada gen bagian S atau Spike.

Hal ini berdampak kemampuan deteksi alat uji diagnostik. Terutama yang menggunakan target Gen S untuk mendeteksi virus.

Saat ini indonesia menggunakan setidaknya 2 jenis alat uji. Pertama, rapid antigen yang banyak digunakan keperluan scanning.

Baca juga: Tarif Rapid Test Antigen Rp 35 Ribu Berlaku di 83 Stasiun, 19 Stasiun Sediakan Layanan PCR

Baca juga: Penularan Omicron Semakin Luas, Capai 254 Kasus, Ini Upaya Pemerintah Menanganinya

Kedua adalah tes molekuler atau Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) seperti pemeriksaan Real Time PCR (RT-PCR)

Akibatnya, varian Omicron terhadap alat uji khususnya rapid antigen diduga berkurang.

KAI Commuter kembali melakukan tes acak rapid antigen Covid-19 di empat stasiun, Selasa (22/6/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengungkapkan tes acak dilakukan pagi tadi mulai pukul 08.00 WIB di empat stasiun, yaitu Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang. (istimewa)

Pernyataan tersebut bersumber dari berbagai organisasi kesehatan seperti WHO dan Center For Disease Control (CDC)

Pernyataan tersebut dikeluarkan pada Desember 202. Dimana menyebutkan kemampuan antigen dalam mendeteksi varian omicron masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

"Rapid antigen masih ada kemugkinan masih bisa mendeteksi adanya infeksi, namun akurasi bisa berkurang,"ungkap Wiku Adisasmito pada konferensi virtual, Rabu (5/12/2021).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (istimewa)

Kedua, alat uji berbasis NAAT, seperti PCR bekerja dengan mendeteksi material genetik dari virus.

Sejak awal pandemi, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyarankan menggunakan alat uji berbasis NAAT yang memiliki target gen lebih dari satu.

"Dalam kasus Omicron, memiliki banyak perubahan pada gen S. Penggunaan alat uji NAAT yang hanya menargetkan Gen S berpotensi gagal dalam mendeteksi varian Omicron," kata Wiku menambahkan.

Sedangkan alat uji NAAT yang menargetkan lebih dari satu gen di samping gen S dapat memunculkan hasil terdeksi terhadap gen nya. Tapi gagal mendeteksi gen S.

"Penting untuk diingat, tes NAAT yang gagal mendeteksi gen S tersebut belum tentu varian omicron. Dan tetap harus dilanjutkan ke tes WGS," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini