Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan fokus menghadapi kasus Covid-19 varian Omicron bukan lagi terkait dengan angka penularan.
Menurut dia, saat ini angka kasus Covid-19 varian Omicron terus mengalami peningkatan.
"Seperti sudah terjadi di banyak negara, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat setiap harinya," kata Charles dalam keterangannya, Sabtu (8/1/2022).
Menurut Charles, varian Omicron, bisa saja sulit terbendung mengingat tingkat penularan varian itu memang sangat tinggi.
Bahkan, sejumlah pakar epidemiologi memprediksi penularan Omicron di Indonesia bisa tembus 300.000 kasus per hari.
Baca juga: Binda Gorontalo Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun dan Lansia
Dalam penanggulangan Omicron, kata dia, pemerintah hendaknya tidak lagi terlalu fokus pada angka penularan, tetapi pada sistem layanan kesehatan.
"Pemerintah harus memastikan tempat tidur, alat kesehatan dan obat-obatan selalu tersedia, jumlah tenaga medis memadai, sehingga kalau ada sebagian pasien (komorbid) yang mengalami perburukan bisa tertangani dengan baik, dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat," ucapnya.
Kendati demikian, Charles meminta masyarakat tidak perlu panik karena seperti terjadi di banyak negara kematian akibat varian ini sangat minim dan jarang menimbulkan gejala berat.
Baca juga: 33 Warga Dalam Satu RW di Krukut Jakarta Barat Positif Covid-19, Berawal Dari Temuan Suspek Omicron
Bahkan, di Inggris, lanjut Charles, pasien Omicron bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari sebab menurut banyak ahli medis varian ini hanya berdampak pada saluran pernapasan bagian atas, tidak sampai ke paru-paru.
Gejala ringan ini juga yang kebanyakan dialami ratusan pasien Omicron yang sedang menjalani karantina di sejumlah tempat di Jakarta.
"Ke depan penetapan level PPKM hendaknya tidak lagi menggunakan parameter angka penularan, tetapi pada indikator layanan kesehatan, seperti bed occupancy rate (BOR). Makin tinggi BOR faskes di suatu wilayah, makin tinggi level PPKM-nya. Begitu juga sebaliknya," ucapnya.
Baca juga: Kemenkes Ungkap 15 Orang di Pesawat yang Ditumpangi Ashanty Positif Covid-19
Lebih lanjut, Charles mengingatkan masyarakat juga harus tetap menegakkan protokol kesehatan untuk tetap memperlambat laju penularan sekalius menekan angka BOR sehingga aktivitas sosial ekonomi di wilayahnya juga tetap bisa berjalan.
"Tidak sedikit pakar kesehatan yang memprediksi bahwa varian Omicron ini adalah pintu memasuki fase endami dan merupakan awal dari akhir pandemi Covid-19. Semoga," katanya.