Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini mengeluarkan izin penggunaan darurat lima jenis vaksin Covid-19 untuk digunakan sebagai booster.
Kelima jenis vaksin tersebut adalah CoronaVac buatan Sinovac, vaksin Comirnaty buatan Pfizer, vaksin Zivifax buatan Anhui, Moderna dan AstraZeneca.
Baca juga: Dimulai Besok, Ini Syarat Mendapatkan Vaksin Booster Covid-19 Lengkap dengan Jenis Vaksin Booster
Baca juga: Diwacanakan Jadi Booster Covid-19, BPOM Sebut Izin Vaksin Nusantara Bukan di Lembaganya
Kepala BPOM Penny K Lukito. Dimana BPOM pun menyebutkan satu alasan kenapa perlu melakukan booster. Yaitu, terjadinya penurunan antibodi usai pemberian vaksin primer.
Ia mengungkapkan jika penurunan kadar antibodi bisa hingga di bawah 30 persen, setelah enam bulan vaksin primer.
Maka booster menjadi satu cara yang dianjurkan oleh BPOM.
Lantas jika sudah mendapatkan vaksinasi booster, berapa lama imunitas dapat bertahan? Penny pun memberi tanggapan terkait hal tersebut.
Menurutnya, hal ini akan menjadi bahan penelitian lebih jauh lagi bagi BPOM. Penelitian terkait ketahanan booster pun menurut Penny juga sedang berlangsung.
"Tentunya akan jadi bahan untuk penelitian lebih jauh ya. Sampai saat ini sedang berlangsung saya kira penelitannya. Untuk melihat kapan, kalau dikasih booster bertahan," kata Penny pada konferensi virtual, Senin (10/1/2022)
"Berapa lama menarik juga ya. Setelah booster berapa lama lagi bertahan lagi harus mendapatkan booster kedua dan sebagainya," lanjutnya.