News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jangan Anggap Enteng, Omicron Punya Potensi Sebabkan Kematian Pada Kelompok yang Tak Berisiko

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, menyebutkan masyarakat harus mempunyai pemahaman jika setiap varian Covid-19 yang ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) itu berbahaya.

Begitu pula dengan varian Omicron.

Hal ini juga harus dipahami oleh pemangku kebijakan maupun akademi, bahwa setiap VOC itu harus diwaspadai, sehingga perlu disikapi secara serius.

Jangan dianggap enteng atau diremehkan. Karena akibatnya dapat serius. Baik dalam jangka pendek atau pun panjang.

Baca juga: Kasus Omicron Melonjak, Luhut Pastikan Belum Ada Rencana PPKM Darurat atau Lockdown

Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron, Binda Jabar Gelar Vaksinasi Massal Sasar Masyarakat di Daerah Pesisir

"Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian maupun jangka panjang dalam penurunan kualitas kesehatan."

"Selain itu komorbid meningkat ke depannya. Dan itu merugikan kita," ungkap Dicky pada Tribunnews, Senin (24/1/2022).

Di sisi lain, Dicky mengingatkan jika pandemi tidak hanya berdampak pada orang yang belum vaksin Covid-19. Namun dapat berdampak ke semua orang. 

"Pandemi akan berdampak ke semua. Bagi yang sudah vaksin atau pun yang belum. Sehingga anggapan merasa aman, percaya diri berlebih, harus dibuang jauh."

"Bahkan kematian anak pada Omicron jauh meningkat tajam," tegas Dicky lagi.

Baca juga: Kasus Omicron Naik, Swab PCR Acak Akan Dilakukan Tiap Bulan di Sekolah di Kota Bandung

Baca juga: Akses isoman.kemkes.go.id, Pasien Omicron Bisa Dapat Obat Gratis, Ini Syaratnya

Ia pun mencontohkan maju seperti Australia yang alami sedikit kasus pada varian Delta, bahkan sebelumnya tidak ada kematian anak. Namun saat ini ada.

"Sekarang di era Omicron ini kasus infeksi memecahkan rekor. Hampir semua negara."

"Dan artinya kita gak bisa menganggap enteng, lemah. Karena kematian terjadi pada kelompok yang tadinya tidak ada," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini