Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin kemarin memperingatkan bahwa menganggap varian baru virus corona (Covid-19) Omicron akan menandai akhir dari fase paling akut pandemi, merupakan 'hal yang sangat berbahaya'.
Ia pun mendesak negara-negara di dunia untuk tetap fokus pada upaya mengalahkan pandemi.
Baca juga: Waspada! Omicron Sudah Masuk Lingkungan Keluarga, Positivity Rate Indonesia Melebihi Standar WHO
Baca juga: Dua Warga Karawang Tertular Omicron Lewat Transmisi Lokal
"Berbahaya untuk berasumsi bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan bahwa kita berada di akhir permainan," kata Tedros.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan dewan eksekutif WHO tentang pandemi 2 tahun yang telah menewaskan hampir 6 juta orang.
"Sebaliknya, secara global kondisinya ideal untuk memicu munculnya lebih banyak varian," jelas Tedros.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (25/1/2022), meskipun Omicron telah membuat total kasus melonjak hingga hampir 350 juta, dampaknya yang kurang mematikan dan meningkatnya prevalensi vaksinasi telah menyebabkan optimisme di beberapa belahan dunia, bahwa pandemi terburuk mungkin telah berlalu.
Tedros yang merupakan orang Afrika pertama WHO yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai Dirjen, meminta sikap disiplin dan persatuan seluruh negara dalam memerangi Covid-19.
"Pandemi Covid-19 sekarang memasuki tahun ketiga dan kita berada pada titik kritis. Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri fase akut pandemi ini. Kita tidak bisa membiarkannya terus berlarut-larut, bergerak diantara kepanikan dan kelalaian," tegas Tedros dalam konferensi pers sebelumnya.