News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Kematian Harian Covid-19 Naik, Benarkah karena Omicron? Ini Analisa Ahli

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat mengangkat peti jenazah pasien covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat (4/2/2022). Kasus covid-19 kembali meningkat hingga menelan korban jiwa, menurut petugas pemakaman pada Jumat (4/2) terdapat 13 jenazah terkonfirmasi covid telah dimakamkan di TPU Rorotan. Tribunnews/Jeprima

Terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, saat ini tren kematian yang meningkat akibat varian Omicron belum terlihat.

"Namanya kematian itu adalah indikator telak yang akan terlihat biasanya setelah kasus meningkat paling cepat 3 minggu," kata Dicky dilansir Kompas.com, Minggu (6/2/2022).

Dicky menambahkan, saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan kasus kematian, akan tetapi tren ini baru akan terlihat di akhir Februari atau awal Maret.

Pemerintah diharapkan genjot vaksinasi booster
Hal itu karena orang-orang yang meninggal sekarang, artinya sudah terpapar sejak 3-4 minggu sebelumnya.

Sehingga untuk mengetahui dampak dari varian Omicron terhadap kasus kematian, bisa dilihat 3-4 ke depan.

Dijelaskan juga bahwa angka kematian adalah penanda keparahan suatu wabah atau pandemi.

"Semakin banyak kematian berarti parah," imbuh DIcky.

Dicky khawatir kematian akan banyak terjadi di daerah yang memiliki penduduk berisiko tinggi, seperti lansia dan orang dengan komorbid yang belum di-booster.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah bisa segera menggalakkan vaksinasi booster untuk kelompok rentan.

Dicky berpesan bahwa satu kasus kematian pun harus dianggap sebagai pelajaran berharga.

Adanya orang yang meninggal karena penyakit ini artinya penyakitnya tidak terdeteksi, tidak mendapat dukungan perawatan, terlambat ditangani, terapi pengobatannya tidak memadai, atau buruknya respons pemerintah.

Kasus Naik, Ini Beda Gejala Covid-19 Ringan, Sedang, hingga Berat

Ilustrasi gejala Covid-19 varian Omicron (Freepik)

Isolasi bentuk mekanisme pengendalian kasus positif Covid-19 di masyarakat. Ketentuannya pun berbeda, tergantung derajat keparahan gejala pada masing-masing individu.

Masyarakat yang melakukan isolasi perlu mencermati gejala mulai yang ringan hingga berat, agar tak berakibat fatal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini