Kasus Covid-19 pada anak meningkat
Diwartakan Tribunnews.com, berdasarkan data internal IDAI sedang terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 Omicron pada anak, terutama di wilayah luar Jawa.
Demikian dikatakan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).
Ia mengimbau para orang tua untuk tidak panik saat anak terinfeksi Covid-19.
Akan tetapi, tak boleh menganggap remeh, karena berisiko pada masalah kesehatan yang fatal.
Potensi untuk anak mengalami (MIS-C) beberapa waktu kemudian setelah Covid selesai, ini masih mengancam anak-anak.
Gejala Covid-19 pada anak
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Fify Mulyani, MARS menjelaskan gejala pada bayi seperti berikut:
- Kesulitan bernapas;
- Batuk yang terus-menerus;
- Nafas yang pendek;
- Adanya penurunan intensitas buang air kecil;
- Menolak untuk disusui;
- Demam tinggi meski telah diberikan obat penurun panas.
Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita sebagai berikut:
- Pilek;
- Sakit kepala;
- Demam
- Mengeluh sakit tenggorokan.
Pencegahan
Untuk menjaga imunitas si kecil, dr. Sherly Indriani, Head of Medical Affairs & CME Darya-Varia Laboratoria, menyarankan para orang tua untuk memberikan asupan vitamin C dan juga Zinc.
Seperti diketahui, Zinc dan vitamin C baik sekali untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terutama di masa pandemi.
“Memberikan vitamin C dan Zinc. Kami di PT Darya-Varia mempunyai produk dengan komposisi tersebut yang kami namakan Imunped," ujar dr. Sherly.
Selain itu, Indriyanti Rafi Sukmawati, Business & Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk, menambahkan penting untuk memeriksakan diri secara rutin.
Prodia memiliki misi untuk terus berkembang melayani masyarakat di tengah pandemi, termasuk melayani konsultasi melalui prodia mobile.
Serta Prodia Children Health Centre yang merupakan klinik khusus anak usia 0-18 tahun dengan layanan yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan perkembangan setiap tahapan usia.
Vaksinasi pada Anak Terus Dipercepat
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Erna Mulati, MSc., CMFM, menjelaskan sebagai orang tua penting untuk menjaga kesehatan si kecil di masa pandemi ini lantaran anak merupakan aset berharga suatu bangsa.
Tercatat bahwa jumlah vaksinasi yang dilakukan anak usia 6 sampai 11 tahun mencapai 65,6 persen untuk yang pertama, lalu 25,85 persen untuk dosis yang kedua.
Sedangkan untuk anak usia 12 sampai 17 tahun tercatat 91,73 persen dan dosis yang kedua adalah 72,7 persen.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kelancaran kesehatan masih membutuhkan hubungan antarsektor dan berbagai pihak demi meningkatkan capaian.
Pemimpin Redaksi HerStory Indonesia, Clara Aprilia Sukandar, menambahkan bahwa ada juga dampak buruk yang dialami perempuan di tengah pandemi.
Selain menjadi kaum yang paling rentan terpapar Covid-19, peran perempuan selama pandemi ini sangatlah penting, seperti membangun rasa aman dan nyaman bagi keluarganya dan menjaga kesehatan keluarga, terutama anak yang rentan terpapar Covid-19.
(Tribunnews.com/Milani Resti/RinaAyuPancarini)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.