News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Selasa, 1 Maret 2022: Jawa Barat Tertinggi, Disusul Jawa Tengah

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona. Dalam artikel terdapat data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat paling banyak penyumbang kasus aktif, Selasa (1/3/2022).

31. Sulawesi Barat: 1.111

32. Maluku: 896

33. Maluku Utara: 891

34. Gorontalo: 714

Situasi Covid-19 di Indonesia per 1 Maret 2022. (Satgas Penanganan Covid-19)

Pemerintah Pantau Tren Penurunan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah

Dikutip dari Setkab.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan selama sepekan tren kasus Covid-19 dan hospitalisasi harian pasien Covid-19 di sejumlah daerah mulai menurun.

Meski demikian, pemerintah terus memantau konsistensi tren penurunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan.

“Ada juga beberapa provinsi yang sudah mencapai puncaknya."

"Jadi sudah mulai melandai, sudah seminggu menurun. Tapi kita masih menunggu konsistensi penurunannya dalam dua minggu ke depan,” kata Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM melalui konferensi video, Minggu (27/02/2022) .

Lebih lanjut, Menkes memberikan contoh, seperti tren Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan sudah mulai melandai dan terlihat segera menurun.

Sementara itu, sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat telah memperlihatkan tren penurunan yang konsisten dalam tiga minggu berturut-turut.

Baik dari jumlah penularan maupun juga positivity rate-nya.

Baca juga: 6 Kondisi Anak Boleh Tunda Vaksinasi Covid-19

Di sisi lain, sejumlah provinsi masih menunjukkan adanya tren peningkatan, terutama di luar Jawa dan Bali.

“Beberapa provinsi masih mengalami peningkatan, khususnya di Jawa, itu di Jogjakarta masih meningkat, kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, di Sumatra Utara juga masih meningkat, Kepulauan Riau, sama Riau juga masih meningkat, kemudian beberapa provinsi di Sulawesi,” ungkap Menkes.

Lebih lanjut Budi menyampaikan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) juga terlihat mulai melandai dan masih relatif terkendali.

“Terjadi pergeseran dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali dan kita ada juga beberapa catatan provinsi-provinsi dan kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang perlu kita perhatikan."

"Tapi belajar dari pengalaman Jawa-Bali bahwa keterisian rumah sakit sekitar 40-50 persen dari Delta, mudah-mudahan masih bisa kita kendalikan,” jelasnya.

Adapun tingkat kematian pada gelombang Omicron, kata Budi, juga relatif lebih rendah dibanding saat gelombang Delta.

“Yang meninggal di rumah sakit kami lihat sekarang per harinya 250-an orang, dibandingkan dengan puncak Delta yang 2.000 orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen dari puncaknya Delta,” ucapnya.

Budi menambahkan, jumlah pasien meninggal terbanyak adalah mereka yang belum divaksinasi, belum divaksinasi lengkap, memiliki komorbid, dan kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengakselerasi laju vaksinasi terutama bagi kelompok rentan.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini