TRIBUNNEWS.COM - Kompas Gramedia berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) telah menggelar vaksinasi booster untuk cegah penularan covid-19 varian Omicorn BA.2.
Diketahui, angka kasus penularan Covid-19 di awal tahun 2022 meningkat.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah, terutama mulai terdeteksinya Sub Varian Omicron BA.2 di Indonesia.
Berbagai upaya dan kebijakan kembali digencarkan untuk menekan penularan yang semakin meluas, salah satunya dengan percepatan program vaksinasi penguat/booster.
Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi salah satu lembaga yang ditunjuk Presiden Republik Indonesia untuk membantu percepatan vaksinasi penguat.
Dilansir Harian Kompas (21/1/2022) Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan kegiatan percepatan vaksinasi penguat sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai target 70–75 persen populasi secara nasional.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, BIN melaksanakan kegiatan vaksinasi dengan jemput bola atau door to door. Kami juga menggencarkan vaksinasi booster, apalagi varian omicron sudah terkonfirmasi masuk,” ujar Budi Gunawan.
Oleh karena itu, BIN menyambut terbuka undangan Kompas Gramedia (KG) untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan vaksinasi penguat bagi karyawan dan masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada 22–24 Maret 2022 di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
Kabinda DKI Jakarta, Mayjen (TNI) Neno Hamriono menerangkan, vaksinasi booster mempunyai manfaat besar bagi pengidap penyakit komorbid dalam meminimalisir risiko sakit parah dan kematian akibat Covid-19.
Namun, pemberian vaksin harus mengikuti petunjuk teknis berdasarkan ketentuan dari Kementrian Kesehatan.
"Karena vaksin booster ini sangat bergantung pada kondisi seseorang, yakni ada komorbid atau tidak, itu sangat tergantung, dan kita juga harus ingat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah preventif. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi penguat dapat ikut berkontribusi meningkatkan kekebalan komunal secara signifikan " ujar Neno saat ditemui di Menara Kompas, Selasa (22/3/2022).
“Tim Medical Intelijen turun dengan kekuatan penuh atas arahan dari Kepala Badan Intelijen Negara, kami juga melaksanakan prosedur testing yaitu melalui uji antigen dan tracing dengan menyediakan fasilitas Mobile Laboratory untuk PCR sebelum memberikan vaksin penguat kepada peserta. Empat unit Mobile Laboratory yang kami sediakan hadir dengan standart tinggi yaitu Biosafety Level 2 (BSL-2) yang didesain berdasarkan standard WHO dan lab EBDC, serta sudah disertifikasi olehWBHT, dengan ambang batas 42 sehingga lebih sensitive untuk mencegah orang tanpa gejala lolos screening.” ungkap Koordinator Satgas Covid-19 dan Mobile Laboratory BIN Brigjen TNI Budi Santoso saat mengunjungi lokasi vaksinasi.
Dalam penyelenggaraan selama tiga hari, Kompas Gramedia dan BIN menyasar 1.500 peserta dengan jenis vaksin Pfizer.
“Targetnya hari ini 500-an (penerima vaksin) sampai tiga hari, jadi ada 1.500. Itu yang akan dipercepat dalam tiga hari ini. Tapi kalau bisa lebih cepat pasti diupayakan lebih cepat. Kita akan terus berkolaborasi dengan BIN dan pemerintah untuk memberikan vaksin. Saya berharap ini bisa mempercepat pencapaian target vaksinasi dari pemerintah,” ujar Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
Kegiatan vaksinasi penguat ini merupakan upaya Kompas Gramedia dan BIN untuk bergerak bersama mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka penularan Covid-19.
Mayoritas karyawan KG bekerja di bidang media sehingga mengharuskan bekerja di lapangan dan bertemu banyak orang. Sifat pekerjaan tersebut menjadikan mereka tergolong kategori rentan.
Vaksinasi penguat tak hanya melindungi diri mereka tetapi juga orang lain yang berinteraksi dengan mereka. (*)