News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Indonesia Dinilai Perlu Pertimbangkan Pemberian Booster Kedua Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga medis menyuntikan vaksin booster ke peserta di Masjid Al Itihad Tebet, Jakarta, Sabtu (26/03/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan kegiatan mudik Lebaran 2022 mendatang. Namun, pelonggaran mudik Lebaran hanya boleh dilakukan oleh masyarakat yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua dan ketiga atau booster. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mendapatkan vaksinasi booster kedua pada Rabu (30/3/2022).

Dengan demikian, pemerintah Amerika Serikat telah mengizinkan booster kedua untuk kelompok usia di atas 50 tahun.

Perlukah Indonesia mengikutinya?

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menerangkan, Organisasi kesehatan dunia atau WHO melalui SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization) memang belum memberi rekomendasi yang jelas dan pasti tentang perlu tidaknya pemberian booster kedua ini.

Tetapi, dengan makin banyaknya negara yang memberi booster kedua, sebagai upaya transisi menuju ke arah terkendalinya Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, akan baik kalau ditetapkan kebijakan pemberian booster kedua didalam negeri.

Walaupun disadari cakupan booster pertama RI hingga hari ini baru sekitar 10 persen.

Baca juga: Belum Booster saat Mudik? Kemenhub Sediakan Fasilitas Vaksinasi di Bandara hingga Terminal

"Kalau memang Indonesia akan memulai booster kedua maka akan baik kalau sekarang hanya diimplementasikian pada kelompok WHO SAGE yang pertama, yaitu  Prioritas paling tinggi - highest priority seperti Lansia, tenaga kesehatan dan mereka dengan immunocompromised," tuturnya dalam pesan tertulis yang diterima, Jumat (1/4/2022).

Saat ini tutur Tjandra, kegiatan booster pertama harus terus digalakkan, demikian juga cakupan vaksinasi primer perlu terus ditingkatkan.

Guru Besar FKUI ini menerangkan, WHO SAGE roadmap for prioritizing use of COVID-19 vaccines versi terbaru 2022 menyebut empat kelompok prioritas mendapatkan vaksin Covid-19, yaitu:

I. Prioritas paling tinggi (“highest priority”), yaitu Lansia, tenaga kesehatan dan mereka dengan immunocompromised.
II. Prioritas tinggi
III. Prioritas menengah
IV. Prioritas rendah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini