News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Luhut: Laju Vaksinasi Booster Meningkat setelah Jadi Syarat Mudik Lebaran

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan keterangan pers mengenai Evaluasi Perkembangan PPKM secara daring dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/4/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, laju harian vaksinasi Covid-19 di wilayah Jawa-Bali semakin meningkat.

Peningkatan tersebut, sejalan dengan pemberlakukan syarat vaksinasi booster agar bisa melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Menurutnya, pemerintah akan terus menggencarkan vaksinasi untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.

“Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi dan vaksinasi masih menjadi alat utama untuk menjaga peningkatan kasus Covid-19 di tengah pemulihan ekonomi dan mobilitas yang sedang berjalan."

“Untuk itu, pemerintah meminta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa-Bali agar terus memaksilmalkan capaian vaksinasi dosis kedua dan booster,” ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: 79 Juta Warga Berpotensi Mudik, Pemerintah Permudah Akses Masyarakat Mendapatkan Vaksin Covid-19

Sejak diumukan sebagai salah satu syarat mudik Idul Fitri tahun ini, lanjut Luhut, laju vaksinasi harian untuk booster di seluruh provinsi Jawa-Bali mengalami tanda-tanda peningkatan yang cukup tinggi.

“Pemerintah akan terus mendorong untuk menjaga memontem baik ini, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menjangkau gerai-gerai vaksinasi,” ungkap Luhut.

Luhut menambahkan, pemerintah juga akan melakukan pelaksanaan vaksinasi setelah sholat Tarawih dan di tempat publik lainnya, seperti stasiun, bandara, tempat keramaian lainnya.

“Hal ini, dilakukan semata-mata untuk tetap menjaga momentum pandemi dalam kondisi yang baik ini."

“Pemerintah belum sepenuhnya puas dengan capaian ini, sehingga pemerintah akan terus berusaha menangani pandemi Covid-19," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu menilai kebijakan vaksin booster menjadi syarat untuk mudik Lebaran 2022 sangatlah tepat.

Menurutnya, banyak warga mengantre untuk divaksin setelah adanya kebijakan ini.

"Kemudian vaksin sebagai syarat transportasi dan vaksin booster sebagai syarat mudik. Ini saya dapat laporan di sentra-sentra vaksinasi, orang antre sekarang untuk mencari (vaksin)," kata Maxi, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Jadi kebijakan ini saya kira sangat tepat kebijakan dari dalam ratas (rapat terbatas) Pak Presiden, sangat tepat untuk mudik untuk lengkapi dosis dua, dosis tiga," imbuhnya.

Maxi berharap, kebijakan ini dapat mendorong percepatan vaksinasi, baik vaksinasi booster maupun vaksin dosis dua.

Mengingat, masih ada 30 juta orang yang terlambat melakukan vaksinasi dosis dua.

"Ada 30-an juta (orang) yang memang terlambat, belum melakukan dosis dua," tuturnya.

Selain itu, Kemenkes berharap percepatan vaksinasi dapat diselesaikan lewat kebijakan WhatsApp blast atau mengirimkan pesan kepada mereka yang belum divaksinasi dosis dua maupun dosis tiga.

Baca juga: Muncul Varian Omicron XE, Pakar Epidemiologi Ingatkan Cakupan Vaksinasi

Dukungan terhadap kebijakan vaksin booster jadi syarat mudik Lebaran juga disampaikan Ketua Komisi IX DPR RI-Fraksi Partai Nasdem, Felly Estelita Runtuwene.

Ia mengungkapkan, vaksinasi booster penting untuk melindngi pemudik dari Covid-19.

"Nah, ini menurut saya (booster) penting juga, karena itu melindungi pemudik itu sendiri," ucap Felly, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube DPR RI.

"Kemudian, juga melindungi keluarga yang akan dikunjungi sanak saudaranya karena kita tahu bersama bahwa Covid ini belum selesai," lanjutnya.

Felly menegaskan, pihaknya mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait vaksin booster syarat mudik Lebaran.

Binda Aceh menggelar vaksinasi Covid-19. (Ist)

Jokowi Bolehkan Mudik Lebaran hingga Salat Trawih Berjamaah di Masjid

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya sejumlah pelonggaran saat bulan Ramadhan dan Lebaran 2022.

Tahun ini, Jokowi memperbolehkan umat Islam melaksanakan salat Tarawih berjamaah di masjid.

Masyarakat juga diperbolehkan untuk melakukan mudik Lebaran.

Mengingat, situasi pandemi Covid-19 terus membaik.

“Sampai dengan kemarin, tanggal 22 Maret 2022, perkembangan pandemi Covid-19 di negara kita terus membaik.”

“Karena itu, pemerintah memutuskan untuk mengambil beberapa langkah-langkah pelonggaran,” kata Presiden, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi manambahkan, situasi yang membaik ini, juga membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

“Tahun ini, umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Selain itu, masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga diperbolehkan dengan beberapa syarat.

Syaratnya, yakni sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Meski demikian, kata Jokowi, untuk pejabat dan pegawai pemerintah masih dilarang untuk melakukan buka puasa bersama dan open house.

Jokowi berharap, tren yang semakin membaik ini dapat terus dipertahankan.

Untuk itu, Jokowi meminta kepada semua pihak untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak," tuturnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Nicholas Ryan Aditya)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini