"Yang ditakutkan adalah apabila mirip Delta berarti lebih cepat menular dan menyebabkan gejala yang parah karena berada di paru-paru. Akan tetapi, penelitian di laboratorium itu belum terbukti di dunia nyata sampai sekarang," ujarnya.
Vaksin terbukti efektif cegah gejala berat dan kematian
Menurut dia, efektivitas vaksin harus dilihat dari kemampuan vaksin dalam mencegah seseorang masuk ke rumah sakit dan mencegah kematian. Efektivitas vaksin untuk melindungi dari infeksi memang tidak dijanjikan tinggi sejak awal apabila banyak kasus di sekitar kita dan ada varian baru karena antibodi pasti terganggu.
Pada varian baru, pasti ada perubahan bentuk sedangkan antibodi bisa mengikat patogen atau mikroorganisme kalau spesifik sekali. Apabila ada perbedaan sedikit saja, antibodi tidak bisa mengikat 100%, sehingga terjadi escape immunity. Jadi apabila ada varian baru, seseorang yang sudah pernah kena virus ini atau sudah divaksin lalu kena lagi merupakan hal yang wajar.
Vaksin dua kali yang sudah kita terima sekalipun sekarang kita menghadapi Omicron masih efektif karena orang-orang yang masuk ke rumah sakit akibat gejala berat jumlahnya sedikit dan yang meninggal jauh lebih sedikit dibandingkan waktu varian Delta. "Ini merupakan bukti bahwa vaksin sangat efektif," ungkapnya.
Layanan isolasi mandiri yang paripurna
Dalam acara yang sama, dr. Ega Bastari, Medical Manager Good Doctor Technology Indonesia (GDTI), menyatakan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah bertindak cepat untuk mengadakan program isolasi mandiri.
"Program isoman ini sudah dimulai sejak gelombang kedua COVID-19 pada Juli tahun lalu berupa layanan telekonsultasi dan obat-obatan gratis. Hal itu memberikan banyak masukan kepada kami untuk memberikan layanan yang lebih baik untuk menangani kasus-kasus COVID-19," kata dia.
Sebagai salah satu penyedia layanan telemedicine yang resmi ditunjuk pemerintah membantu pasien isolasi mandiri, Good Doctor menghadirkan informasi panduan yang lengkap dan akurat yang selalu mengikuti pembaruan kebijakan Pemerintah dan Kementerian Kesehatan.
“Waktu mulai menjalankan program isoman, banyak pasien yang sudah berkonsultasi, besoknya kembali berkonsultasi untuk bertanya karena bingung seperti apa yang harus saya lakukan, apakah yang saya lakukan sudah benar, dan apakah saya perlu ke rumah sakit. Melihat hal itu, kami menyadari bahwa masyarakat pada saat isoman membutuhkan panduan karena pasien menjadi dokter bagi dirinya sendiri," ujar dr Adaninggar.
Sebelumnya, Good Doctor sudah 3 kali bekerja sama dengan Lazada menyelenggarakan sentra vaksinasi. Terbaru, melalui Sentra Vaksinasi Booster Lazada pada 9—18 Maret 2022 menyasar 16 ribu peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, mitra kurir, pekerja logistik serta konsumen dalam ekosistem e-commerce.
“Sejak awal kami berkomitmen untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi melalui program vaksinasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang berada di garda depan ekonomi digital,” ujar Executive Director of Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo.