Lakukan edukasi masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir, mengingat masyarakat sudah jenuh dengan pandemi.
"Tetap Patuhi protokol kesehatan. Jangan lengah, walaupun bila nanti kasus menurun," pesan Adib.
Ditambahkan, Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB IDI dr Erlina Burhan hal itu sebagai upaya pencegahan penularan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Diketahui hingga 14/6, tercatat 20 kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang dilaporkan di Indonesia.
"PB IDI mengimbau seluruh masyarakat menggunakan lagi masker sekalipun berada di luar ruangan. Ini semata-mata demi menjaga semua dari infeksi BA.4 dan BA.5 yang mudah menyebar," kata dokter spesialis paru ini.
Sub Varian BA.4 dan BA.5 Jauh Lebih Tinggi di Dalam Hidung, Pakai Masker Sangat Penting
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan perlu ada akselerasi mempercepat tiga dosis vaksin Covid-19.
Karena varian Omicron beserta turunannya menunjukkan bahwa modal paling kuat adalah merespon ancaman varian atau varian sub baru adalah di tiga dosis.
"Terkesan kuat, defenisi vaksin penuh ini di tiga dosis. Dan tentu artinya pada beberapa kelompok rawan sekali, dianggap penting bisa mendapatkan booster. Ini terhitung sebagai dosis keempat, arahnya seperti itu," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (18/6/2022).
BA.4 dan BA.5 ini memiliki karakter yan sangat mudah bereplikasi dan bertransmisi. Ia memiliki angka reproduksi 1,2 kali lebih tinggi dari pada sub varian BA.2 yang sebelumnya mendominasi.
Kemudian dia memiliki fuso genic dan pathogen yang lebih dari pada leluhurnya. Artinya dia mudah dengan adanya mutasi dari delta yaitu L452, itu membuat dia mudah terikat oleh reseptor HC2.
Sehingga mudah terinfeksi dan bereplikasi di sel paru-paru. Dicky pun menyampaikan jika sub varian dari BA.4 dan BA.5 jauh lebih tinggi berada di dalam hidung.
"Maka saya sebutkan, masker penting sekali. Tetap gunakan masker. Meski tidak diwajibkan lagi. Ini untuk kewajiban kepentingan kita semua. Bahkan kalau perlu dianjurkan kembali, meskipun tidak seperti sebelumnya," tegasnya.
Ia pun mengatakan untuk penting membangun literasi soal masker dan protokol kesehatan. Terakhir, ia mengingatkan bahwa potensi terjadi kenaikan infeksi memang ada.
Namun angka kesakitan atau keparahan tidak akan tidak terlalu seperti Delta. Atau bisa dibuka bersifat moderat. Terutama jika bisa melindungi kelompok yang rawan.